About

Kamis, 07 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Pakaian Adat Bali

Budaya Indonesia

Pakaian Adat Bali

Bali adalahwilayah yang mempunyai kekayaan yang paling besar. Pulau dewata ini di samping menjadi tujuan wisata untuk turis di semua dunia, pun adalahtempat yang kaya bakal budaya.

Kebudayaan yang dipunyai oleh masyarakat Bali adalahsalah satu identitas kebiasaan terbesar di Indonesia. Salah satu kebudayaan yang begitu melekat pada pulau dewata ini ialah pakaian adat Bali.

Pakaian adat Bali lumayan terkenal di mata wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Salah satu yang menjadikan wisatawan asing berangjangsana ke Bali sebab ketertarikannya pada pakaian adatnya. Memang tidak saja pakaian saja yang menjadi pesona wisatawan, tetapi pun tarian dan lokasi tinggal adat yang mempesona.


Pakaian khas masyarakat Bali mempunyai nilai filosofis yang mengindikasikan makna pakaian tersebut. Filosofi pada pakaian khas Bali pada dasarnya merupakan keyakinan yang bersumber pada doktrin Sang Hyang Widhi, yaitu dewa yang dipercayai dapat menyerahkan kegembiraan, kedamaian, dan keteduhan untuk umat Hindu yang mempercayainya.

Pakaian Adat Bali Sebagai Identitas Budaya
Sebagai pakaian familiar yang menarik di nusantara, pakaian adat Bali memiliki karakteristik tersendiri yang memisahkan pakaian ini dengan pakaian adat lainnya.

Ciri khas ini terletak pada format fisik maupun tradisi memakainya. Sebagai pakaian adat yang bervariasi dan menciptakan orang beda tertarik guna melihatnya, maka bakal dideskripsikan karakteristik pakaian adat Bali inilah ini:


Pakaian adat Bali memiliki karakteristik pakaian yang menarik dan menjiwai karakter kebiasaan lokal Bali tersebut sendiri. Pakaian yang dipakai antara lelaki dan perempuan berbeda, mulai dari bahan-bahan, model/bentuk, dan aksesoris sebagai pelengkap pakaian tersebut.


Bila kamu amati masyarakat Bali, pakaian adat maupun aksesorisnya tidak hanya dipakai pada saat-saat tertentu saja, tetapi telah menjadi tradisi guna menggunakannya dalam keseharian.

Jika kamu pergi ke Bali pada tempat-tempat tertentu, kamu akan melihat tidak sedikit warga yang berpakaian adat tidak banyak terbuka walaupun mereka sedang tidak mengekor acara. Ini mengindikasikan bahwa pakaian khas Bali telah menyatu dengan kegiatan kehidupan masyarakat.

Namun tidak melulu berpakaian tidak banyak terbuka, kamu juga bisa menemuinya dengan baju yang tertutup dan adalahsalah satu jenis pakaian adat Bali.

Berkaitan dengan pakaian adat masyarakat Bali, ada urusan lagi yang menjadi karakteristik utama, yaitu nama dari setiap jenis pakaian adat tersebut sendiri. Terdapat sekian banyak  macam pakaian adat Bali dengan nama-nama yang berbeda. Berikut nama-nama jenis pakaian khas Bali beserta penjelasannya:

Nama-Nama Pakaian Adat Bali


Pakaian adat Bali tidak melulu mempunyai satu jenis saja akan namun terdapat sejumlah jenis pakaian adat Bali yang bisa kamu ketahui. Dari sekian pakaian adat Bali mungkin kamu pernah mengetahuinya atau mendengarnya. Berikut sejumlah pakaian adat Bali beserta penjelasannya:

1. Baju Safari
pakaian adat bali


Baju Safari adalahbaju adat Bali yang dikenakan oleh kaum laki-laki. Bentuk baju safari ialah seperti kemeja pada umumnya, dan komplit disertai dengan kerah dan kancing. Terdapat pun saku yang diciptakan di unsur kiri atau kanan. Warna Baju Safari identik dengan bersih, sampai-sampai warna guna kemeja yang tepat ialah putih bersih.

2. Udeng

Udeng adalahnama beda dari ikat kepala atau penutup kepala yang dikenakan bareng dengan baju adat bali. Ikat kepala ini menjadi sesuatu yang spesial untuk masyarakat Bali. Di samping udeng dipakai bersamaan dengan baju khas Bali, udeng juga digunakan ketika warga beribadah di dalam candi.

Beberapa lelaki tetap memakai udeng meskipun tidak mengekor acara atau sedang beribadah. Hal ini disebabkan rasa kesadaran kebiasaan yang tinggi serta membuat kekhasan bahwa lelaki akan lebih baik menggunakan udeng kemanapun dan kapanpun mereka berada.

3. Kamen

Kamen adalahkain bawahan pada pakaian adat bali yang dikenakan oleh warga asli Bali. Bila diamati, kamen mempunyai persamaan dengan sarung yang berbentuk persegi dengan kain tertentu. Kain pembuat kamen tercipta dari kain yang tipis. Pria dan perempuan mempunyai aturan pemakaian yang bertolak belakang dalam mengenakan kamen ini.

Untuk pria, lazimnya mengenakan 2 eksemplar kain yang dipakai untuk menutupi unsur bawahan. Kain yang terdapat di unsur dalam berikut yang yang dinamakan kamen, sedangkan pada unsur luarnya dinamakan sebagai saput dan diikatkan pada selendang dengan tujuan supaya kain kamen tidak lepas.

Cara mengenakannya ialah kamen diikat melingkar pada unsur pinggang dan dibuka dari arah kiri ke kanan. Selanjutnya pada unsur depan diciptakan lipatan dengan simpul.

Sedangkan guna wanita, metodenya sedikit berbeda. Kamen melulu diikatkan melingkar pada unsur pinggang saja dari segi kiri ke kanan. Selanjutnya bermukim diikatkan pada suatu selendang yang dibawa.

4. Kebaya Bali

Sekilas terlihat laksana pakaian adat Jawa, tetapi Bali pun mempunyai pakaian khas yang serupa. Kebaya Bali bertolak belakang dengan kebaya Jawa. Ciri khas yang membedakan ialah kebaya Bali mempunyai lengan dan bahu dengan desain tersingkap serta dikenakannya pun sebuah sabuk yang pada unsur tengah dada.

Tidak jauh bertolak belakang dengan adat Jawa, di Bali pakaian kebaya juga digunakan sebagai pakaian sah pada hari-hari penting, laksana hari raya, pernikahan, ritual keagamaan, maupun acara-acara urgen lainnya. Bila kamu pernah berangjangsana ke Bali, tentu akan tahu semua penduduk perempuan yang mengenakan kebaya. Hal ini dapat disaksikan karena nyaris setiap hari tidak jarang kali ada ritual yang dilakukan.

5. Selendang

Karena masing-masing hari tidak sedikit ditemui ritual-ritual keagamaan, selendang menjadi paling perlu untuk penduduk disana. Selendang menjadi pakaian pengganti guna pakaian adat dalam mengerjakan ritual penyembahan atau sesajen/canang yang seringkali dapat dengan mudah kamu temui saat mengunjungi tempat tertentu di Bali.

Bagi mereka yang menjalankan ritual, selendang bermakna sebagai pengikatan diri dari tingkah laku atau nafsu yang buruk dan sebagai pembatas tubuh unsur bawah dengan unsur atas.

Ketika kamu mengunjungi wisata lokasi suci di Bali, kamu sudah bisa memasukinya walau melulu dengan selendang saja. Namun betapa lebih baiknya mengenakan pakaian adat untuk memuliakan penduduk yang terdapat di sana.

6. Sanggul (Pusung)

Hiasan kepala perempuan atau sanggul (Pusung) Bali bertolak belakang dengan sanggul yang dikenakan pada adat masyarakat Jawa Tengah. Ada sejumlah macam sanggul yang dipakai oleh perempuan Bali, yaitu pusung gonjer dan pusung kepupu.

Untuk pusung gonjer, biasa digunakan oleh perempuan yang masih lajang atau belum menikah. Sedangkan pusung kepupu, biasa digunakan oleh perempuan yang berstatus janda.

7. Kemeja Putih

Sebenarnya di distrik Bali tidak diserahkan aturan guna mengenakan baju adat tertentu. Ketentuannya hanyalah asalkan yang dikenakan sifatnya normal dan rapi, maka boleh-boleh saja. Tetapi untuk mengerjakan ritual persembahyangan, seringkali mengenakan kemeja putih. Alasannya ialah warna yang lebih suci dan sakral.

Itulah sejumlah nama jenis-jenis pakaian adat Bali beserta penjelasannya. Nama-nama jenis pakaian adat itu begitu melekat pada masyarakat Bali yang kesehariannya penuh dengan unsur-unsur ritual keagamaan.

Nama-nama pakaian adat Bali tersebut pun sudah paling terkenal sampai turis mancanegara ikut berangjangsana ke pulau tersebut. Maka tidak heran andai Bali dikenal sebagai di antara wilayah Indonesia yang terkaya bakal budaya.

0 komentar:

Posting Komentar