About

Selasa, 05 Maret 2019

Kebudayaan Seni Tari Bali(Tari Trunajaya ,Tari Barong,Tari Legong)

Budaya Indonesia
1. Tari Trunajaya

Tari Trunajaya berasal dari kata Teruna. Kata itu dipungut dari kata pemuda yang ditemukan dari hasil kreasi Pan Wandres dalam perjalanannya dan disempurnakan oleh I Gde Manik.

Tarian ini mengisahkan tentang seorang laki-laki yang hendak memikat wanita, tampak dari masing-masing gerakan tarinya yang tegas dimana antar kaki diberi jarak laksana kuda-kuda. Walau begitu, seiring dengan pertumbuhan zaman tarian ini tidak melulu dibawa oleh laki-laki. Perempuan pun bisa ikut serta, bahkan oleh 2 orang sekaligus.

Bila di telaah, sang penari tidak jarang kali membelalakan matanya dan dengan tegas menggerak-gerakan tariannya, berkesan menyeramkan tetapi hal ini guna menunjukan kejantanan pria. Tarian ini seringkali selalu diiringi musik gamelan Gong Kebyar, bisa dipentaskan dimana saja sebab bertujuan guna hiburan saja.

2. Tari Barong


Barong, dari katanya saja serupa dengan Barongsai ya? Tapi tarian ini bukan dari negara China. Indonesia sendiri mempunyai tari Barong yang diwariskan jauh hari sebelum eksistensi agama Hindu.

Tarian ini mengisahkan tentang perseteruan antara kebaikan yang disimbolkan dengan barong, dan durjana yang dicerminkan dengan sosok rangda.

Menurut sejumlah literatur, kata Barong berasal dari asal kata “Bahruang” yang memiliki makna beruang. Walaupung begitu, wujud dari hewan yang dicerminkan bisa pelbagai tergantung dari jenis tari Barong yang dibawa, terdapat Barong Bangkal, Barong Macan, Barong Asu, Barong Gajah, Barong Blasblasan, Barong Landung dan yang sangat terkenal, yakni Barong Keket atau Barong Ket yang mencerminkan perpaduan antara macan, singa dan sapi.

Tarian ini biasa ditarikan oleh 2 orang laki – laki, yang satu memainkan unsur kepala dan yang beda berada di unsur ekor. Badan Barong yang dipakai untuk menari pada umumnya tercipta dari bahan kulit dan berhiaskan ukiran – ukiran khas Bali yang dilengkapi dengan ornament potongan kaca cermin sampai-sampai membuatnya Nampak berkilau. Bulu barong tercipta dari serat ijuk, walau ada pula yang tercipta dari bulu burung gagak. Sedangkan guna bagian topeng, seringkali dibuat dari kayu yang tumbuh di lokasi yang dirasakan keramat atau angker. Tarian ini diiringi oleh gamelan Gong Kebyar, gamelan Batel dan gamelan Babarongan.

3. Tari Legong


Pada masa kerajaan Bali, tarian ini hanya diperlihatkan di lingkungan keraton. Kata Legong sendiri berasal dari asal kata “Leg” yang memiliki makna luwes serta “gong” yang dapat ditafsirkan sebagai gamelan. Oleh karena itulah, tarian ini mempunyai gerakan yang lemah gemulai yang diiringi dengan gamelan tradisional khas Bali mempunyai nama Semar Pegulingan. Di samping itu, semua penari yang memainkan Legong memakai kipas, kecuali figur Condong.

Di Bali, ada sejumlah jenis Tari Legong yang berkembang seiring dengan berjalannya waktu, yakni Legong Keraton atau Legong Lasem, Legong Legod Bawa, Legong Jobog, Legong Smaradahana, Legong Sudarsana dan Legong Kuntul.

0 komentar:

Posting Komentar