About

Selasa, 05 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Seni Tari Baris Bali

Budaya Indonesia

Budaya menari sudah menjadi unsur yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Tari tidak hanya bermanfaat sebagai hiburan, namun menjadi pelengkap dalam sekian banyak  ritual keagamaan dan bahkan terdapat yang diposisikan sebagai ritual tersebut sendiri. Di antara tari-tarian yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Bali, ada di antara jenis tari yang identik sebagai tari kaum lelaki, yakni tari baris. Tari ini seringkali menjadi tari kesatu yang diajarkan untuk setiap anak laki-laki di Bali sebelum mereka beranjak dewasa.

Menurut daftar sejarah, tari baris diduga telah terdapat pada pertengahan abad ke-16. Dugaan ini didasarkan pada informasi yang ada pada Kidung Sunda, diduga berasal dari tahun 1550 Masehi. Pada naskah tersebut, terdapat penjelasan mengenai adanya tujuh jenis tari baris yang dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa Timur.

Di samping itu, terdapat pun keterangan bahwa pada mula kemunculannya, tari baris adalahbagian dari ritual keagamaan di kala itu. Jenis tari baris yang sehubungan dengan ritual keagamaan dinamakan tari baris upacara atau tari baris gede. Tari baris jenis ini dibawakan secara kumpulan oleh delapan hingga 40 orang, dengan sekian banyak  pernak-perik pelengkap berupa senjata tradisional yang bervariasi tergantung asal wilayah dari masing-masing tarian.

Dalam perkembangannya, selama abad 19, hadir varian baru dari tari baris, yakni tari baris tunggal. Tari baris tunggal adalahtari non-sakral yang dipentaskan sebagai hiburan rakyat. Tari baris tunggal dibawakan oleh 1-2 orang penari dan dicirikan dari gerakan semua penari yang lebih bersemangat dan busana yang lebih berwarna.

Secara visual, tari baris bisa dicirikan dari busana yang dipakai penarinya. Para penari, yang semuanya pria, memakai mahkota berbentuk segi tiga dihiasi kulit kerang yang berderet vertikal di unsur atasnya. Di samping itu, tubuh penari dibalut kostum berwarna-warni yang tampak longgar, menjuntai ke bawah, dan bertumpu pada unsur pundak. Kostum atau busana ini bakal mengembang ketika penari mengerjakan gerakan memutar dengan satu kaki, menyerahkan efek mengharukan dalam koreografi yang dibawakan.

Gerak-gerak dalam tari baris mengisahkan ketangguhan semua prajurit Bali di masa lalu. Kedua pundak penari diusung hingga nyaris setinggi telinga. Kedua lengan yang hampir selalu pada posisi horizontal dengan gerak yang tegas. Gerak khas lainnya yang terdapat pada tari baris ialah selendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerak ini mencerminkan sifat semua prajurit yang senantiasa awas terhadap kondisi di sekitarnya.


0 komentar:

Posting Komentar