About

Jumat, 15 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Tari Sigale-gale

Budaya Indonesia
Kesenian Nusantara, Sumatera Utara, Tarian Tradisional
Kesenian tradisional satu ini adalahsalah satu kesenian menarik yang berasal dari wilayah Samosir, Sumatera Utara. Namanya ialah Tari Sigale-Gale.



Apakah Tari Sigale-Gale itu?

Tari Sigale-Gale ialah salah satu kesenian tradisional masyarakat suku Batak di Samosir, Sumatera Utara. Sigale-gale sendiri adalahsebuah boneka berbentuk insan yang bisa digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional. Tari Sigale-Gale ini termasuk di antara kesenian tradisional yang lumayan terkenal di Sumatera Utara, khususnya di wilayah Samosir. Tarian ini seringkali sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana acara adat, acara budaya, bahkan menjadi di antara daya tarik untuk para wisatawan yang datang ke sana.

Sejarah Tari Sigale-Gale

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, boneka sigale-gale sendiri diduga sudah ada semenjak ratusan tahun yang lalu. Konon boneka tersebut bermula dari kisah seorang raja di Samosir yang kehilangan anak satu-satunya yang sudah meninggal. Oleh karena tersebut raja juga sangat berduka dan merasa paling terpukul menilik bahwa dia ialah anak satu-satunya dan pewaris dari keturunan raja tersebut. Karena kesedihan yang mendalam menciptakan raja jatuh sakit. Berbagai pengobatanpun diserahkan kepada raja, tetapi tidak dapat menyembuhkan penyakitnya.

Kemudian semua penasehat raja menganjurkan untuk dibuatkan patung kayu yang serupa wajah anak raja. Setelah patung itu jadi, lantas dilakukan sejumlah upacara tergolong pemanggilan arwah anak raja supaya masuk ke dalam patung tersebut, lantas patung itu ditunjukan pada raja. Ajaibnya sesudah raja menyaksikan patung itu raja langsung sembuh dan bisa memimpin rakyatnya kembali. Walaupun kisah ini masih belum dapat dipastikan kebenariannya, tetapi masyarakat di sana, mempercayai kisah tersebut sebagai sejarah adanya boneka serta Tari Sigale-Gale ini.

Fungsi Dan Makna Tari Sigale-Gale

Dalam tradisi masyarakat Batak di Samosir, Tari Sigale-Gale seringkali dilakukan pada upacara kematian, terutama ketika laki-laki meninggal. Menurut keyakinan masyarakat di sana, tarian ini dilaksanakan untuk mengantar arwah mendiang yang meninggal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini mulai jarang dilakukan, sehingga eksistensi boneka sigale-gale juga mulai berkurang. Walaupun begitu, untuk mengawal serta melestarikan tradisi dan kebiasaan mereka, Tari Sigale-Gale ini lantas dikembangkan sebagai tarian pertunjukan. Dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara adat maupun budaya, bahkan menjadi salah satu pesona wisata untuk para wisatawan yang datang ke sana.

Pertunjukan Tari Sigale-Gale

Dalam pertunjukannya, boneka sigale-gale seringkali dimainkan oleh sejumlah orang dengan teknik memegang tali guna menggerakkan boneka tersebut. Dengan diiringi musik tradisional boneka itu digerakan laksana menari layaknya manusia. Selain tersebut dalam peragaan Tari Sigale-Gale ini pun terdapat sejumlah penari yang menari mengekor boneka sigale-gale tersebut. Pertunjukan Tari Sigale-Gale seringkali ditampilkan dalam durasi tidak cukup lebih 1 jam dengan sejumlah penyajian tari yang menarik dan paling khas.

Salah satu keanehan dari tarian ini ialah ketika boneka sigale-gale dimainkan, gerakannya bahkan serupa gerakan manusia. Hal ini disebabkan kerangka pada boneka itu memang diciptakan seperti persendian pada tubuh manusia, sampai-sampai boneka itu dapat bergerak lebih luwes laksana gerakan manusia. Gerakan dalam Tari Sigale-Gale ini lumayan bervariasi, gerakan itu diantaranya laksana gerakan tor-tor dan sejumlah gerakan tari tradisional Batak lainnya.

Pengiring Tari Sigale-Gale

Dalam peragaan Tari Sigale-Gale seringkali diiringi oleh musik tradisional yang tidak jarang disebut dengan musik gondang. Musik gondang sendiri seringkali terdiri dari suling, gendang, dan gong. Iringan musik itu tentunya dimainkan cocok dengan gerakan semua penari. Namun seiring dengan pertumbuhan zaman, tidak sedikit juga yang lebih memilih memakai musik rekaman, karena dirasakan lebih praktis dan tidak terlampau mengeluarkan tidak sedikit biaya. Walaupun begitu, masih tidak sedikit juga sejumlah seniman yang masih menjaga musik tradisional sebagai musik pengiringnya, sebab dirasa lebih murni dan kesan seni serta tradisionalnya lebih terasa.

Kostum Tari Sigale-Gale

Untuk kostum yang dipakai dalam peragaan Tari Sigale-Gale seringkali menggunakan busana tradisional khas Batak Samosir, menyeluruh dengan kain ulos yang menjadi ciri khasnya. Selain semua penari, boneka kayu sigale-gale pun dilengkapi dengan busana tersebut. Sehingga terlihat laksana layaknya insan dan tampak serasi dengan penari yang mengiringinya.

Perkembangan Tari Sigale-Gale

Dalam perkembangannya, Tari Sigale-Gale masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Walaupun telah jarang diperlihatkan sebagai unsur pada upacara adat tertentu, tetapi tarian ini masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara yang mempunyai sifat pertunjukan, laksana festival kebiasaan maupun promosi pariwisata. Berbagai kreasi dan variasi pun sering diperlihatkan di setiap peragaan Tari Sigale-Gale ini supaya terlihat menarik, tetapi tidak meninggalkan kemurnian serta ciri khasnya. Hal ini tentu dilaksanakan sebagai usaha dalam melestarikan serta mengenalkan untuk generasi muda dan masyarakat luas bakal Tari Sigale-Gale ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Sigale-Gale Kesenian Tradisional Dari Sumatera Utara”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar