About

Selasa, 19 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Tari Seudati Tarian Tradisional Aceh

Budaya Indonesia
Tarian tradisional Aceh satu ini mencerminkan keteguhan, semangat, serta jiwa kepahlawanan seorang pria. Namanya ialah Tari Seudati.



Apakah Tari Seudati itu?

Tari Seudati ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Aceh. Tarian ini seringkali ditarikan oleh sekelompok penari lelaki dengan gerakannya yang khas dan enerjik serta diiringi oleh lantunan syair dan suara hentakan semua penari. Tari Seudati ini adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di wilayah Aceh, dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara, baik acara adat, acara pertunjukan, dan acara budaya.

Sejarah Tari Seudati

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, tarian ini tadinya tumbuh dan berkembang di Desa Gigieh, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, yang dipimpin oleh Syeh Tam. Tarian ini lantas mulai berkembang di wilayah lain, salah satunya di Desa Didoh, Kecamatan mutiara, Kabupaten Pidie, yang dipimpin oleh Syeh Ali Didoh. Seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini lantas mulai menyebar ke wilayah Aceh lainnya, sampai kini Tari Seudati telah menyebar ke semua wilayah di Aceh.

Dulunya tarian ini juga dipakai oleh semua tokoh agama sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam. Namun pada masa penjajahan Belanda tarian ini sempat dilarang. Karena syair yang dibawakan dalam Tari Seudati ini dirasakan dapat menumbuhkan semangat untuk para pemuda Aceh guna bangkit dapat memunculkan pemberontakan untuk Belanda. Setelah kebebasan Indonesia, tarian ini pulang diperbolehkan, bahkan tidak melulu sebagai media dakwah, tapi pun sering diperlihatkan sebagai tarian pertunjukan sampai sekarang.

Fungsi Dan Makna Tari Seudati

Seperti yang dilafalkan sebelumnya, Tari Seudati ini tadinya sering difungsikan sebagai media dakwah. Namun kini tarian ini pun difungsikan sebagai tarian pertunjukan. Nama Tari Seudati ini berasal dari kata “Syahadat”, yang berarti “bersaksi”. Atau dalam Islam ditafsirkan sebagai pernyataan terhadap Tuhan dan Nabi. Hal itu juga sehubungan dengan syair-syair yang dilantunkan dalam mengiringi tarian ini. Syair tersebut seringkali berisi mengenai kehidupan dan doktrin agama. Selain tersebut setiap gerakan dalam Tari Seudati ini pun tentu mempunyai nilai-nilai dan arti khusus di dalamnya.

Pertunjukan Tari Seudati

Tari Seudati ini seringkali dimainkan oleh semua penari pria. Penari tersebut seringkali berjumlah 8 orang penari utama yang terdiri dari satu orang syeh, satu penolong syeh, dua apeet wie, satu apeet bak dan tiga orang penolong biasa. Selain tersebut dalam tarian ini pun ada dua orang beda yang bertugas sebagai pelantun syair yang dinamakan aneuk syahi.

Gerakan dalam Tari Seudati ini paling khas, enerjik, dan lugas. Gerakan dalam tarian ini didominasi oleh gerakan tangan dan kaki serta didukung dengan pola lantai yang bervariasi. Gerakan yang sangat menonjol seringkali gerakan tepuk dada, ketipan jari, jerak tangan dan hentakan kaki yang dilaksanakan dengan lincah, cepat dan harmonis. Sehingga tak jarang menciptakan penonton terkagum-kagum menonton pertunjukan Tari Seudati ini.

Pengiring Tari Seudati

Dalam peragaan Tari Seudati ini seringkali tanpa diiringi oleh perangkat musik, namun melulu diiringi oleh pelantun syair. Syair yang dibawakan seringkali bertemakan mengenai kehidupan keseharian dan doktrin agama. Di samping syair, tarian ini pun diiringi oleh suara tepukan, hentakan kaki dan petikan jari dari gerakan semua penari. Gerakan itu tentunya dicocokkan dengan irama dan tempo lagu/syair yang dilantunkan supaya terlihat harmonis.

Kostum Tari Seudati

Kostum yang dipakai para penari dalam Tari Seudati ini seringkali menggunakan kostum eksklusif yang bertemakan adat. Kostum yang digunakan seringkali terdiri dari baju ketat berlengan panjang dan celana panjang. Baju dan celana tersebut seringkali berwarna putih. Sedangkan sebagai aksesoris seringkali terdiri dari kain songket yang dikenakan di pinggang hinga paha, rencong yang disisipkan di pinggang dan tangkulok (ikat kepala) berwarna merah.

Perkembangan Tari Seudati

Dalam perkembangannya, Tari Seudati masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam gerakannya pun sering diperlihatkan disetiap pertunjukannya supaya terlihat unik namun tidak menghilangkan kemurnian dan ciri khasnya. Tarian saudati ini sering diperlihatkan di sekian banyak  acara, baik acara adat, acara perayaan dan acara wilayah lainnya. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, pesta rakyat budaya, dan promosi pariwisata.

Selain diperlihatkan sebagai tarian pertunjukan, tarian ini pun sering dipertandingkan antar tim. Hal berikut yang menciptakan masyarakat semakin hendak sekali mengikuti Tari Seudati ini. Di samping sebagai lomba, urusan ini tentu dilaksanakan untuk melestarikan serta memperkenalkan untuk generasi muda dan masyarakat luas bakal Tari Seudati ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Seudati Tarian Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar