About

Minggu, 17 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Tari Tarek Pukat

Budaya Indonesia

Tarian tradisional satu ini adalahtarian khas Aceh yang mengisahkan tentang kegiatan para nelayan saat menciduk ikan di laut. Namanya ialah Tari Tarek Pukat.


Apakah Tari Tarek Pukat itu?

Tari Tarek Pukat ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Aceh. Tarian ini seringkali dibawakan oleh sekelompok penari perempuan yang menari dengan memakai tali sebagai atribut menarinya. Tari Tarek Pukat ini adalahtarian mencerminkan tentang kegiatan para nelayan Aceh saat menciduk ikan di laut. Tarian ini seringkali sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana upacara penyambutan, acara adat, dan acara budaya.

Sejarah Tari Tarek Pukat

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, Tari Tarek Pukat terinspirasi dari tradisi menarek pukat atau tradisi unik jala yang sering dilaksanakan oleh masyarakat Aceh, Khususnya masyarakat di wilayah pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Konon pekerjaan menarek pukat ini sudah dilaksanakan masyarakat pesisir Aceh semenjak lama.

Saat menciduk ikan, mereka melepas dan unik jala itu secara gotong royong. Setelah selesai menciduk ikan, hasil yang mereka dapatkan tadi bakal dibagi-bagikan untuk warga yang ikut serta ketika menarek pukat tadi.Tradisi tersebut lantas direfleksikan dalam suatu tari yang dinamakan dengan Tari Tarek Pukat ini.

Fungsi Dan Makna Tari Tarek Pukat

Di samping difungsikan sebagai format seni pertunjukan, Tari Tarek Pukat ini pun difungsikan sebagai format apresiasi terhadap kebiasaan dan tradisi masyarakat Aceh pesisir, terutama saat menciduk ikan di laut. Tarian ini dimaknai sebagai cerminan sikap gotong royong dan motivasi kebersamaan masyarakat yang direfleksikan dalam suatu tarian.

Pertunjukan Tari Tarek Pukat

Tari Tarek Pukat seringkali ditampilkan oleh semua penari wanita. Jumlah penari itu terdiri dari 7 orang penari atau lebih. Jumlah penari seringkali disesuaikan dengan kumpulan atau sanggar masing-masing. Dalam pertunjukannya, penari dibungkus dengan busana tradisional serta dihias dengan dekorasi dan tata rias yang membuatnya tampak cantik. Dengan diiringi kumpulan pengiring, penari menari dengan gerakannya yang khas dan memakai tali sebagai atribut menarinya.

Dalam pertunjukannya, Tari Tarek Pukat seringkali diawali dengan gerakan laksana tarian Aceh pada umumnya, yakni menari dengan posisi duduk seraya menepuk dada dan paha. Gerakan tersebut dilaksanakan secara kompak mengekor irama lagu dan musik pengiring. Setelah tersebut dilanjutkan dengan saling mengaitkan tali satu sama lain.

Salah satu urusan yang unik dalam tarian ini ialah di akhir tarian, saat selesai mengaitkan tali satu sama lain, penari akan unik tali itu dan menjadi sebuah susunan jaring/jala. Bagi kamu yang belum pernah menonton tarian ini barangkali akan bingung, bagaimana teknik mereka menciptakan jaring tersebut? Hal ini lah yang menjadi salah satu pesona Tari Tarek Pukat ini, dan tak jarang menciptakan para pemirsa takjub dan menyerahkan tepuk tangan yang meriah untuk para penari.

Pengiring Tari Tarek Pukat

Dalam peragaan Tari Tarek Pukat seringkali diiringi oleh musik tradisional yakni sarune kale dan rapa’i. Tarian ini pun diiringi oleh lagu “tarek pukat” yang dinyanyikan oleh pengiring vocal. Namun, terdapat kalanya pun para penari menyanyikan sejumlah bait lagu itu secara bareng sama. Saat menari, tempo gerakan penari pun harus dicocokkan dengan musik pengiring supaya terlihat padu dan kompak.

Kostum Tari Tarek Pukat

Kostum yang dipakai para penari dalam peragaan Tari Tarek Pukat ini seringkali adalahbusana tradisional. Para penari seringkali menggunakan pakaian laksana baju lengan panjang, celana panjang dan kerudung pada unsur kepala. Selain tersebut penari pun menggunakan kain songket dan sabuk pada unsur pinggang dan dekorasi kerudung sebagai pemanisnya.

Perkembangan Tari Tarek Pukat

Dalam perkembangannya, Tari Tarek Pukat masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi gerak, kostum, dan pengiring, pun sering diperlihatkan di masing-masing pertunjukannya supaya terlihat menarik. Walaupun begitu, tetapi tidak mengilangkan karakteristik dan keasliannya.

Tari Tarek Pukat pun masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana acara penyambutan, acara perayaan dan acara adat lainnya. Di samping itu, tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, festival kebiasaan dan promosi pariwisata. Hal ini dilaksanakan sebagai usaha melestarikan dan memperkenalkan untuk generasi muda serta masyarakat luas bakal Tari Tarek Pukat ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Tarek Pukat Tarian Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar