About

Kamis, 21 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Tari Ranup Lampuan Tarian Tradisional Dari Aceh

Budaya Indonesia

Tarian tradisional satu ini adalahtarian penyambutan yang berasal dari wilayah Aceh. Namanya ialah Tari Ranup Lampuan.



Apakah Tari Ranup Lampuan itu?

Tari Ranup Lampuan ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Aceh. Tarian ini tergolong tarian penyambutan yang seringkali dibawakan oleh penari perempuan dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda terima masyarakat. Tari Ranup Lampuan adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Aceh, dan sering diperlihatkan untuk menyambut semua tamu terhormat maupun acara penyambutan adat lainnya.

Sejarah Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan kesatu kali dibuat pada tahun 1959 oleh di antara seniman familiar dari Aceh yang mempunyai nama Yusrizal. Nama Tari Ranup Lampuan ini dipungut dari kata “Ranup” dan “Lampuan”. Kata Ranup sendiri dalam bahasa Aceh berarti “Sirih”, sementara Puan ialah tempat/wadah sirih khas Aceh. Konon, tarian ini diusung dari kelaziman adat masyarakat Aceh dalam menyambut tamu terhormat dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda terima mereka.

Menurut sejumlah sumber sejarah yang ada, Tari Ranup Lampuan telah merasakan perjalanan sejumlah perubahan sampai menjadi seperti format yang kini ini. Tarian ini tadinya dibawakan oleh sejumlah penari perempuan dengan diiringi musik orkestra atau band. Pada tahun 1959 Tari Ranup Lampuan dimodifikasi dengan menambahkan 3 orang penari pria, yang terdiri dari 2 orang pengawal memakai pedang dan satu orang pemegang vandel.

Namun selama tahun 1966 tarian ini lantas didiubah lagi ke bentuknya yang semula. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan saran dari semua tetua adat, yakni dengan memperlihatkan para penari perempuan saja. Selain tersebut perubahan durasi juga dilaksanakan karena dirasa terlampau panjang, sampai-sampai tarian ini mulai merasakan pemadatan.

Pengembangan Tari Ranup Lampuan ini tidak berhenti begitu saja, pada tahun 1972 tarian ini merasakan perubahan lagi, yakni pada musik pengiringnya. Iringan musik yang tadinya adalahmusik orkestra atau band lantas diganti dengan perangkat musik tradisional laksana serune kale, gendrang, dan rampa’i supaya kesan tradisionalnya lebih terasa. Setelah sekian banyak  perubahan tersebut, lantas menjadi bentuknya yang sekarang.

Fungsi Dan Makna Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan lebih difungsikan sebagai tarian penyambutan adat atau penyambutan semua tamu terhormat yang sedang berangjangsana ke sana. Tarian penyambutan ini tidak jarang kali identik dengan sirih dan puan, yang dalam tradisi masyarakat Aceh mempunyai nilai-nilai dan arti khusus di dalamnya. Dalam adat masyarakat Aceh, sirih dan puan bisa dimaknai sebagai simbol persaudaraan antar masyarakat. Sehingga saat tamu disuguhkan sirih tersebut,berarti dia telah diterima dengan baik oleh masyarakat di sana. Begitu juga bilamana tamu sudah merasakan suguhan tersebut, berarti dia menerima sambutan baik yang diserahkan oleh masyarakat di sana.

Pertunjukan Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan seringkali dibawakan oleh semua penari wanita. Jumlah penari tersebut seringkali terdiri dari 5-7 orang penari. Dalam pertunjukannya, semua penari dibungkus dengan busana tradisional yang cantik serta membawa puan dan sirih yang nantinya bakal disuguhkan untuk para tamu. Dengan diiringi oleh buaian musik tradisional, mereka menari dengan gerakannya yang khas di hadapan semua tamu dan penonton.

Gerakan dalam Tari Ranup Lampuan ini seringkali didominasi oleh gerakan lemah lembut yang menggambarkan  kesopanan dan ketulusan semua penari. Apabila di simaklah secara seksama, masing-masing gerakan pada tarian ini mempunyai makna eksklusif di dalamnya. Gerakan gerakan tersebut laksana gerakan salam sembah, memetik sirih, mencuci sirih, meyapukan kapur, memberi gambir serta pinang dan yang terakhir ialah menyuguhkan sirih untuk para tamu.

Pengiring Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan tadinya diiringi oleh musik orkestra atau band. Namun sesudah tahun 1972 musik pengiring Tari Ranup Lampuan ini diolah dengan memakai alat musik tradisonal Aceh laksana sarune kale, genderang dan rampa’i. Hal ini dilakukan supaya terkesan lebih tradisional dan mewakili kesenian tradisional Aceh. Bagi irama yang dimainkan ketika mengiringi tarian ini tentunya pun disesuaikan dengan gerakan semua penari.

Kostum Tari Ranup Lampuan

Kostum yang dipakai para penari dalam peragaan Tari Ranup Lampuan ini biasanya ialah busana tradisional acah. Bagi busana yang dipakai para penari seringkali baju lengan panjang dan celana panjang. Pada unsur pinggang memakai kain sarong atau kain sonket khas Aceh dan sabuk sebagai pemanis. Sedangkan pada unsur kepala memakai kerudung yang dihias dengan bunga-bunga dan kain selendang yang menjutai ke bawah.

Perkembangan Tari Ranup Lampuan

Dalam perkembangannya, Tari Ranup Lampuan masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi serta variasi dalam segi gerak, pengiring, dan busana, pun sering ditambahkan di masing-masing penampilannya. Hal ini tentu melulu dilakukan supaya terlihat menarik, tetapi tidak meninggalkan karakteristik dan keasliannya.

Tari Ranup Lampuan ini pun masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara penyambutan, laksana penyambutan tamu terhormat maupun jenis penyambutan adat lainnya. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, pesta rakyat budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini dilaksanakan sebagai usaha pelestarian dan memperkenalkan untuk generasi muda maupun masyarakat luas bakal Tari Ranup Lampuan ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Ranup Lampuan Tarian Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar