About

Kamis, 21 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Tari Rateb Meuseukat Tarian Tradisional Dari Aceh

Budaya Indonesia
Tarian satu ini adalahtarian tradisional Aceh yang dilaksanakan oleh semua penari perempuan dengan posisi duduk sebagai ciri khasnya. Namanya ialah Tari Rateb Meuseukat.


Apakah Tari Rateb Meuseukat itu?

Tari Rateb Meuseukat ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Aceh. Tarian ini seringkali ditarikan oleh semua penari perempuan dengan posisi duduk dan memainkan gerakan tangan yang cepat sebagai ciri khasnya. Tarian ini memang sekilas nyaris serupa dengan Tari Saman, tetapi yang membedakan ialah gerakan, syair lagu, pengiring, dan penarinya. Tari Rateb Meuseukat adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Aceh dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana acara adat, perayaan, dan acara budaya.

Sejarah Tari Rateb Meuseukat

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, tari meuseukat kesatu kali dibuat gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya). Sedangkan syairnya dibuat oleh Teungku Chik Di Kala, yakni seorang ulama di Saunagan yang hidup pada abad ke XIX. Pada awalnya Tari Rateb Meuseukat ini dipakai sebagai media dakwah yang sering diperlihatkan atau dimainkan setelah semua pelajar berlalu mengaji pada malam hari.

Tari Rateb Meuseukat ini tadinya banyak berkembang di wilayah Meudang Ara Rumoh Baro, di kabupaten Aceh barat daya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini mulai berkembang dan mulai dikenal oleh masyarakat luas. Di samping itu, tarian ini pun mulai sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana upacara keagamaan, upacara adat, acara budaya, dan lain-lain.

Fungsi Dan Makna Tari Rateb Meuseukat.

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Rateb Meuseukat ini dulunya difungsikan sebagai media dakwah. Namun tarian ini lantas mulai berkembang dan pun difungsikan sebagai tarian pertunjukan. Walaupun begitu, bagian dan nilai-nilai agama pun masih tetap dipertahankan, bahkan menjadi karakteristik tarian ini. Tari Rateb Meuseukat ini dimaknai sebagai pujian terhadap Tuhan dan ungkapan rasa syukur atas apa yang tuhan berikan untuk mereka. Hal ini pun sangat tampak dari syair-syair dan gerakan mereka ketika menari.

Pertunjukan Tari Rateb Meuseukat

Tari Rateb Meuseukat seringkali ditampilkan oleh semua penari wanita. Bagi jumlah penari, seringkali terdiri dari 6- 12 orang penari dan 2 orang beperan sebagai pelantun syair. Dalam pertunjukannya, semua penari memakai busana adat dan menari dengan gerakannya yang khas diiringi oleh musik pengiring dan lantunan syair yang dibawakan oleh pengiring vocal atau pelantun syair.

Gerakan dalam Tari Rateb Meuseukat ini seringkali didominasi oleh gerakan tangan semua penari. Selain tersebut diselingi pun dengan gerakan kepala, dan bahu ketika menoleh kekanan dan kekiri. Gerakan-gerakan itu dimainkan dengan posisi duduk, yang menjadi salah satu karakteristik tarian ini. Banyak pun yang mengatakan, bahwa tarian ini nyaris serupa dengan Tari Saman, tetapi yang memisahkan khususnya adalah, semua penarinya, bahasa syair, gerakan, dan musik pengiring.

Pengiring Tari Rateb Meuseukat

Dalam pertunjukannya, Tari Rateb Meuseukat seringkali diiringi oleh musik tradisional laksana Rapa’i dan Geundrang. Di samping itu, tarian ini pun diiringi oleh lantunan syair yang dibawakan oleh pengiring vocal. Lantunan ini berisi mengenai sanjungan serta pujian-pujian terhadap Tuhan yang dibawakan dengan bahasa pribumi masyarakat Aceh.

Kostum Tari Rateb Meuseukat

Kostum yang dipakai dalam peragaan Tari Rateb Meuseukat biasanya ialah pakaian adat. Para penari seringkali menggunakan pakaian laksana baju kemeja putri, celana panjang, dan kain sarong yang dikenakan dipinggang. Pada unsur kepala seringkali ditutup dengan hijab dan dihias dengan ikat kepala serta bunga-bunga sebagai pemanis. Bagi warna kostum Tari Rateb Meuseukat ini seringkali berwarna warni, khususnya warna terang seperti kuning, merah muda, hijau muda dan biru muda.

Perkembangan Tari Rateb Meuseukat

Dalam perkembangannya, tari meuseukat masih terus dilestarikan dan dikemabangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi gerak, kostum, dan musik pengiring pun sering ditambahkan di masing-masing pertunjukannya. Hal ini pasti dilakukan supaya terlihat menarik, tetapi tidak menghilangkan ciri khas, keaslian, dan nilai-nilai didalamnya.

Tari Rateb Meuseukat sekarang tidak hanya diperlihatkan sebagai media dakwah saja, namun pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara seperti, acara keagamaan, acara perayaan hari besar, dan acara adat. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara seni dan kebiasaan seperti, peragaan seni, pesta rakyat daerah, dan acara kebiasaan lainnya.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Rateb Meuseukat Tarian Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar