About

Rabu, 20 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Tari Kipas

Budaya Indonesia

Tarian tradisional satu ini adalahsalah satu tarian klasik yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Namanya ialah Tari Kipas Pakarena.


Apakah Tari Kipas Pakarena itu?

Tari Kipas Pakarena ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh semua penari perempuan dengan berbusana adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut menarinya. Tari Kipas Pakarena adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Gowa. Tarian ini sering diperlihatkan di sekian banyak  acara yang mempunyai sifat adat maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini pun menjadi salah satu pesona wisata di Sulawesi Selatan, terutama di wilayah Gowa.

Sejarah Tari Kipas Pakarena

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, Tari Kipas Pakarena ini adalahsalah satu tarian peninggalan Kerajaan Gowa di wilayah Gowa, Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa ini dulunya pernah berjaya di sulawesi bagian unsur selatan sampai berabad-abad. Sehingga kebudayaan yang terdapat pada saat tersebut sangat memprovokasi corak kebiasaan masyarakat Gowa ketika ini, salah satunya ialah Tari Kipas Pakarena. Nama Tari Kipas Pakarena ini dambil dari kata “karena” yang berarti “main”. Sehingga tarian ini pun dapat ditafsirkan sebagi tarian yang memainkan kipas. Tarian ini lantas diwariska turun temurun sampai menjadi sebuah tradisi yang masih dijaga hingga sekarang.

Asal usul dari Tari Kipas Pakarena ini masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun menurut keterangan dari mitos masyarakat disana, tarian ini bermula dari cerita perpisahan antara penghuni boting langi (khayangan) dan pengguni lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum mereka berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana menjalani hidup laksana bercocok tanam, beternak, dan berburu pada penghuni lino. Ajaran itu mereka berikan melewati gerakan-gerakan badan dan kaki. Gerakan itu kemudian digunakan penghuni lino sebagai ritual adat mereka

Fungsi Dan Makna Tari Kipas Pakarena

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Kipas Pakarena ini seringkali ditampilkan sebagai hiburan maupun unsur dari upacara adat. Untuk masyarakat Gowa, tarian ini mempunyai nilai yang sangat urgen dan arti khusus di dalamnya. Salah satunya ialah sebagai ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang mereka dapatkan, urusan itu mereka ungkapkan lewat masing-masing gerakan semua penari. Selain tersebut tarian ini pun menggambarkan ekspresi kelembutan, kesantunan, kebersihan dan sarat kasih dari semua wanita, urusan tersebut dapat dilihat dari gerakan semua penari yang lemah lembut.

Pertunjukan Tari Kipas Pakarena

Dalam peragaan Tari Kipas Pakarena seringkali ditampilkan oleh 5-7 orang penari wanita. Dengan berbusana adat dan diiringi musik pengring, mereka menari dengan gerakan lemah gemulai seraya memainkan kipas lipat di tangan mereka. Gerakan dalam Tari Kipas Pakarena ini paling khas dan pasti mempunyai makna tersendiri di dalamnya.

Gerakan dalam Tari Kipas Pakarena sebenarnya dipecah menjadi sejumlah bagian, namun urusan itu terkadang sulit dipisahkan karena pola gerak tarian ini ingin serupa. Gerakan dalam tarian ini seringkali didominasi oleh gerakan tangan memainkan kipas lipat dan tangan satunya yang bergerak lemah lembut. Selain tersebut gerakan badan yang mengekor gerakan tangan dan gerkan kaki yang melangkah.

Dalam Tari Kipas Pakarena ini pun memiliki sejumlah aturan atau pakem di dalamnya. Salah satunya ialah para penari tidak diperkenankan guna membuka mata terlampau lebar dan mengusung kaki terlampau tinggi. Hal ini disebabkan aspek kesopanan dan kesantunan sangat dikhususkan dalam tarian ini. sampai-sampai harus dilaksanakan dengan betul-betul dan hati yang tulus.

Pengiring Tari Kipas Pakarena

Dalam peragaan Tari Kipas Pakarena seringkali diiringi oleh perangkat musik tradisional yang tidak jarang disebut dengan gondrong rinci. Gondrong mendetail ini adalahmusik tradisional yang terdiri dari gendrang dan seruling. Musik pengiring ini seringkali dimaikan oleh 4-7 orang pemain musik. Salah satu pemusik seringkali memainkan seruling dan yang lainnya memainkan gendrang dengan teknik yang berbeda-beda sampai-sampai menghasilkan suara yang padu. Dalam tarian ini walaupun penari menari dengan gerakan yang lemah lembut, tetapi irama yang dimainkan musik pengiring bertempo cepat. Hal berikut yang menjadi salah satu keanehan dari Tari Kipas Pakarena ini.

Kostum Tari Kipas Pakarena

Kostum yang dipakai para penari seringkali adalahbusana adat khas Gowa. Para penari seringkali menggunakan baju longgar, kain selampang, dan kain sarung khas Sulawesi Selatan. Pada unsur kepala, rambut penari seringkali dikonde dan dihiasi dengan tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari pun dilengkapi dengan sekian banyak  aksesoris laksana gelang, kalung dan anting yang khas. Selain tersebut tidak tak sempat penari pun membawa kipas lipat yang dipakai untuk menari.

Perkembangan Tari Kipas Pakarena

Walaupun adalahtarian yang telah ada semenjak lama, Tari Kipas Pakarena masih terus dijaga dan dikembangkan sampai sekarang. Tarian ini masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara baik acara adat maupun acara hiburan. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di acara kebiasaan seperti peragaan tari, festival kebiasaan dan promosi wisata. Dalam perkembangannya, sekian banyak  kreasi dan variasi pun sering ditambahkan dalam pertunjukannya. Hal ini pasti dilakukan supaya terlihat lebih menarik, tetapi tidak meninggalkan karakteristik dan pakem yang terdapat didalamnya.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Kipas Pakarena Tarian Tradisional Dari Sulawesi Selatan”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar