About

Rabu, 13 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia 20 Upacara Adat Tradisional Jawa Barat

Budaya Indonesia

20 Upacara Adat Tradisional Jawa Barat

Upacara adat tradisional Jawa Barat (Jabar), gambar dan penjelasannya akan dikatakan secara lengkap untuk pembaca melewati blog ini. Di samping penjelasannya, upacara adat tradisional Jabar juga, kami akan mengemukakan mengenai destinasi dari kelaziman yang ada. Terkait tujuan, seringkali warga setempat berdalih karena telah menjadi kebiasaan warisan dari zaman dahulu. Meski tidak semua pun orang yang tetap konsistensi melaksanakannya.

Di Jawa Barat sendiri menurut keterangan dari penelusuran yang kami lakukan, terdapat puluhan upacara atau kelaziman yang ada. Mulai upacara yang akan dilaksanakan untuk ritual pernikahan, syukuran sampai menampik bala. Dan ada pun upacara yang di gelar sebab rutinitas tahunan.

Dalam bahasa Jawa, upacara adat Jawa Barat memiliki makna tersendiri yang begitu dalam. Beberapa literasi yang ditemukan, perlahan mulai tidak sedikit yang ditinggalkan pemakaian bahasa Jawa ini.

Di samping dikenal sebagai warisan, upacara adat Jawa Barat juga dapat dijadikan sebagai ajang pendidikan sekaligus tujuan wisata. Ajang edukasi dapat berlaku untuk lembaga edukasi dan masyarakat pada umumnya. Sedang tujuan wisata dapat berlaku untuk turis dari luar negeri. Hal ini dilaksanakan bertujuan guna melestarikan kebiasaan daerah tidak boleh sampai punah ditelan oleh masa.

Penting diketahui, bicara tentang pelestarian budaya, kami melewati blog ini sudah tidak sedikit menulis berhubungan upacara daerah, mulai dari upacara adat Jawa Tengah, upacara adat Jawa Timur, upacara adat Sumatera Utara dan upacara adat Sumatera Barat. Semua dilaksanakan karena kerinduan kami terhadap kebiasaan asli nusantara.

Dari sejumlah daerah, terdapat persamaan upacara yang dilakukan. Misalnya kelaziman aqiqah, berlaku di Padang dan pun Aqiqah Medan serta wilayah lainnya.

Baiklah, tanpa berlama – lama lagi, sebagai berikut langsung saja kami sampaikan tentang poin per-poin upacara adat Jawa Barat yang urgen diketahui.


1. Pesta Laut
Info dan gambar berhubungan dengan Upacara Adat Jawa Barat yang Lengkap
via jabarkahiji.id
Poin yang kesatu mempunyai nama Pesta Laut. Hal ini mengingat sebab sebagian penduduk di Jabar menggali nafkah dilaut.


Upacara pesta laut atau pesta bahari tidak jarang diadakan. Tempat yang sering dilaksanakan seperti di Pangandaran, Ciamis dan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, maupun daerah-daerah pesisir lainnya di Jawa Barat laksana Indramayu dan Cirebon. Ketika pelaksanannya, perahu-perahu nelayan yang membawa sesajen dihiasi aksesoris warna-warni.

Pada upacara nelayan pun membawa kepala kerbau berbungkus kain putih sebagai persembahan dan melemparkannya ke Bahari sebagai simbol hadiah untuk penguasa lautan dan penolak bala. Upacara ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali ini ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan ketika melaut.

2. Ngalaksa
Ulasan mengenai Gambar Ngalaksa Sebagai Upacara Adat Jawa Barat
via Blogger

Upacara adat Jawa Barat yang bersangkutan dengan pertanian berikutnya ialah mempunyai nama Ngalaksa. Upacara Ngalaksa ini lazim didatangi di wilayah Ranca Kalong, Sumedang. Kebiasaan ini dilaksanakan dengan membawa padi ke lumbung dengan menggunakan rengkong (bambu panjang berlubang buat membawa beras). Sekilas sangat serupa dengan upacara yang pun dikenal dengan sebutan Seren Taun .

Bulan Juni jadi opsi waktu guna pelaksanaan Ngalaksa. Salah satu keunikannya merupakan terletak dibunyi musik yang mempunyai ritme sama dengan orang yang sedang berjalan, yakni pada rengkong yang digoyang – goyang. Seni tradisional Tarawangsa dilangsungkan selama seminggu jalannya upacara ini. Upacara Ngalaksa ditujukan sebagai wujud rasa syukur untuk Tuhan atas keberhasilan panen wilayah pertanian.

3. Ruwatan Bumi
Info dan Gambar berhubungan Upacara Adat Jawa Barat Bernama Ruwatan Bumi
via kotasubang.com
Upacara Ruwatan Bumi ini dilakukan setiap bulan Februari di Kabupaten Subang. Ruwatan ini bisa pula dinamakan Ngaruwat. Ngaruwat sendiri, menurut keterangan dari masyarakat setempat memiliki sejumlah manfaat, seperti mengawal keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan kehidupan pertanian.

Dalam pelaksanannya, upacara ini dilangsungkan kesenian gemyung di malam hari. Lalu pagi harinya, masyarakat mengarak Dewi Sri ke makam leluhur, diiringi oleh kuda kosong, sesepuh, membawa parupuyan, panteret buah kelapa seraya menyanyi beluk. Di samping itu, pun diiringi oleh seni gemyung, penari yang membawa hanjuang, penari yang membawa janur, pencak silat, seni dogdog reog, genjdring, tanji, dan semua warga yang mengiringinya dari belakang. Upacara ini sendiri ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur, tolak bala, silaturahmi masyarakat, dan penghormatan untuk leluhur.


4. Ngalungsur Pusaka
Info dan Gambar berhubungan Upacara Adat Jawa Barat Yang Dikenal Ngalungsur Pusaka
via Blogger
Upacara Ngalungsur Pusaka ini umumnya dilaksanakan di wilayah Garut. Upacara adat ini dipimpin oleh seorang juru kunci (kuncen) yang adalahbukti bahwa mereka tetap melestarikan dan mengemban tradisi leluhurnya pun mensosialisasikan eksistensi benda-benda pusaka peninggalan Sunan Rohmat Suci.

Pada upacara ini, peserta upacara dapat menonton proses pencucian benda-benda pusaka itu. Benda-benda pusaka tadi adalahsebuah simbol konduite pun perjuangan Sunan Rohmat Kudus dalam memperjuangkan Islam sewaktu beliau hidup.

5. Ngunjung (Munjung)
Ulasan Mengenai Upacara Adat Jawa Barat Bernama Ngunjung
via budayajawa.id
Ngunjung (Munjung) berasal dari kata Kunjung, yaitu mendatangi dan berdoa di makam leluhur atau orang tua, sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setempat. Upacara ngunjung/munjung ini tergolong upacara adat provinsi Jawa Barat yang seringkali dilakukan oleh masyarakat yang terdapat di wilayah Indramayu, Cirebon, dan sekitarnya. Lokasi upacara adat ini seringkali di makam leluhur dan figur agama yang disegani dan diandalkan  punya nilai keramat.

Tujuannya dari upacara Ngunjung ini merupakan untuk melestarikan kebiasaan dan memohon keselamatan. Upacara yang lazim dilakukan pada bulan Syuro dan Mulud atau kerap dilakukan sehabis panen padi ini seringkali menampilkan kesenian khas, laksana wayang kulit dan dibeberapa tempat memperlihatkan kesenian sandiwara. Pada upacara adat Ngunjung ini masyarakat pada umumnya berduyun-duyun membawa nasi tumpeng dan makanan tradisional lainnya sebagai wujud kepedulian.

6. Bubur Syura (Syuro)
Ulasan tentang upacara adat Jawa Barat yang Bernama Bubur Syura
via budayajawa.id
Bubur Syura yang terdapat di Jawa Barat ini sama sekali tidak terdapat hubungannya dengan Hari Asyura, atau hari peringatan wafatnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam peristiwa di Karbala. Kebiasaan yang diselenggarakan oleh masyarakat Cirebon masing-masing 10 Muharam ini dikaitkan dengan peristiwa Nabi Nuh. Namun, pada praktiknya dikaitkan pula dengan Dewi Kesuburan, yakni Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Keyakinan masyarakat bahwa upacara adat ini dapat menyebabkan kesejahteraan dan ketentraman.

Tempat dilaksanakannya upacara ini bisa di unsur luar lokasi tinggal salah seorang penduduk yang diandalkan  dapat mengemban upacara, di pinggir sungai, di lapangan, atau di tempat lain yang ditentukan oleh semua pelaku upacara. Ada berbagai perkiraan buat melaksanakannya, dan sekian banyak  perlengkapan, laksana Sesajen, benda keramat, kesenian, perlengkapan pembuat bubur, dan pasti saja tempat upacaranya.

7. Ngirab atau Rebo Wekasan
Info mengenai Ngirab sebagai Upacara Adat Jawa Barat
via umm.ac.id

Upacara adat Jawa Barat yang terdapat nilai religius lainnya merupakan Ngirab atau biasa pun disebut dengan Rebo Wekasan. Masyarakat di wilayah Sungai Drajat, Cirebon, biasa mengerjakan upacara ini. Kebiasaan ini ditandai dengan berziarah ke petilasan atau makam Sunan Kalijaga, yang dilaksanakan di hari Rabu minggu terakhir bulan Shafar.

Penentuan masa-masa dilakukannya ialah mempunyai dasar untuk masyarakat setempat. Yaitu pemungutan waktu mengapa hari Rabu sebab dirasakan sebagai hari terbaik untuk melenyapkan bala dan kesialan kehidupan. Kegiatan ziarah seringkali diisi dengan acara lomba mendayung yang dilaksanakan usai upacara berakhir.

8. Nyalawean
Review mengenai Nyalawean Upacara Adat Jawa Barat
via umm.ac.id
Upacara adat Nyalawean ialah upacara adat Jawa Barat yang terdapat menilai sifatnya religius, dengan destinasi memeringati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kebiasaan ini dilaksanakan di alun-alun Desa Trusmi, Kabupaten Cirebon. Biasanya, upacara ini dilangsungkan selama 5 hari, dan dilakukan 12 hari sesudah acara peringatan di Keraton Cirebon. Ziarah ke makam leluhur juga dilaksanakan yang diandalkan  untuk menemukan kesejahteraan, kebahagiaan, dan rahmat.

9. Seren Taun
Ulasan tentang tentang Seren Taun sebagai Upacara Adat Jawa Barat Yang Menarik
via infobudaya.net

Upacara Seren Taun merupakan sebuah upacara yang intinya membawa padi dari sawah ke lumbung dengan memakai rengkong (pikulan khas yang tercipta dari bambu) dan diiringi tetabuhan musik khas tradisional. Upacara ini masih dapat anda temui di Cigugur, Kuningan dan Sirnarasa Cisolok, Sukabumi.

Seren Taun tujuannya sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena keberhasilan panen dan permohonan hasil pertanian yang lebih baik di masa mendatang. Karakteristik khas upacara ini terdapat di prosesi laporan segala hasil tani yang sudah dijangkau buat bisa dinikmati semua pejabat yang menghadiri upacara ini. Prosesi ini disebut Seba.

Baca : Alat Panen Padi

10. Ngarot
Ulasan berhubungan dengan Ngarot Upacara Adat Jawa Barat
via beritasatu.com
Selanjutnya ialah upacara dari adat tradisional Jawa Barat yang mempunyai nama Ngarot. Kebiasaan Ngarot umumnya diselenggarakan di wilayah kabupaten Indramayu yang dilakukan saat musim tanam dibuka atau musim penghujan. Adat ini dilangsungkan dengan menyelenggarakan arak – arakan ke arah balai desa.

Apa destinasi dari upacara Ngarot ini?


Tujuan diadakannya upacara Ngarot merupakan sebagai ungkapan rasa syukur untuk Tuhan dan memohon keberkahan hasil tani yang dipanen oleh masyarakat setempat.


Upacara Khitanan dilaksanakan pada anak laki-laki menurut keyakinan Islam. Karena telah menjadi keharusan dalam agama Islam. Di Jawa Barat beberapa besar penduduknya beragama Islam. Ada juga di samping kewajiban, khitanan bertujuan supaya alat vital pengantin sunat higienis dari najis dan kotoran.

Sedangkan upacara Sepitan dilaksanakan pada anak wanita saat masih bayi. Khitanan seringkali dilakukan ketika anak berusia 6 tahun, dan mengundang paraji (dukun) sunat serta kerabat.

12. Tingkepan / Tujuh Bulan
Info menyeluruh tentang Tingkepan Upacara Adat Jawa Barat dan Penjelasannya


Upacara adat tradisional Jawa Barat yang bersangkutan dengan kehidupan insan lainnya yakni Tingkepan. Kebiasaan adat ini diselenggarakan saat seorang ibu yang sedang berisi tujuh bulan.

Tingkepan sedniri berasal dari kata Tingkeb yang dengan kata lain tertutup. Maksudnya, si ibu jangan bercampur dengan suaminya sekitar 40 hari sesudah persalinan dan sebagai tanda agar si ibu meminimalisir porsi kerjanya, karena sedang berisi besar.

Pengajian, perlengkapan buat memandikan ibu hamil, dan rujak kanistren yang terdiri dari 7 macam buah disiapkan diselenggarakan untuk upacara ini. Ketika pelaksanannya, si ibu hamil dimandikan oleh 7 orang family dekat dengan air bunga 7 rupa. Lalu, pada guyuran terakhir dimasukan seekor belut sampai tentang perut ibu hamil ini.

Apa destinasi dari Upacara Tingkepan ini?

Berdasarkan keterangan dari informasi yang kami dapatkan, upacara adat ini bertujuan guna memohon si bayi dalam kandungan dan si ibu yang berkeinginan melahirkan.

13. Upacara Pernikahan
Review Upacara Pernikahan di Jawa Barat dan Keterangannya yang lengkap
via vemale.com
Ada sekian banyak  macam upacara dalam prosesi adat pernikahan, yakni upacara yang diselenggarakan pra akad nikah dan yang diselenggarakan pasaca akad nikah. Upacara yang dilaksanakan sebelum akad nikah yaitu:


Neundeun omong,
Ngalamar,
Seserahan,
dan Ngeuyeuk Seureuh.
Lalu, upacara yang diselenggarakan setelah akad nikah ialah:

Mumunjungan,
Sawer,
Nincak Endog,
Buka pintu,
dan Huap Lingkung.
Neundeun Omong merupakan trafik orang tua pria untuk orang tua wanita guna bersilaturahmi dan memberi pesan bila si wanita akan dilamar oleh si pria.

Ngalamar merupakan kunjungan orang tua lelaki buat meminang perempuan, dan membicarakan rencana pernikahan mereka. Sedangkan Seserahan merupakan proses memberikan si lelaki calon pengantin untuk calon mertuanya bikin dinikahkan untuk si perempuan.

Wah, tidak sedikit juga ya istilah-istilahnya.

14. Tembuni
Informasi menyeluruh tentang UpacaraTembuni Jawa Barat Yang Unik
via Google Image

Berikut ini ialah upacara adat tradisional Jawa Barat yang mempunyai nama Tembuni. Kebiasaan Tembuni merupakan adalahupacara adat Sunda untuk merawat placenta bayi atau ari – ari dimana placenta sang bayi mesti diasuh dengan sebaik – baiknya. Placenta bayi ini dipelihara dengan teknik memasukkannya ke dalam kain putih dengan disertai garam, gula merah, dan asam untuk lantas dikubur di dalam tanah di pekarangan lokasi tinggal si ibu hamil.

Adapun destinasi dari upacara Tembuni ini menurrut penduduk lokal merupakan merupakan supaya si anak kedepannya dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang bahagia tanpa terdapat sebuah kecelakaan apapun dalam kehidupannya kelak.

15. Nenjrag Bumi
Ulasan mengenai Nenjrag Bumi Sebagai Upacara Adat Jawa Barat
via BudayaJawa.id
Nenjrag Bumi ialah upacara tradisional khas Sunda yang sering dilaksanakan oleh penduduk Kota Bandung dimana ditujukan untuk anak bayi supaya kedepannya tidak menjadi ketakutan atau mudah kaget.

Baca : Rental Mobil Bandung

Nenjrag Bumi dilaksanakan dengan teknik meletakkan anak bayi diatas lantai yang diciptakan dari bambu yang dibelah, kemudian lantai bambu itu diinjak dan dihentak – hentakkan sejumlah 7 (tujuh) kali. Kegiatan itu adalahsebuah terapi guna sang bayi supaya tidak gampang kaget dan tidak menjadi sosok penakut.

16. Ekah
Ulasan Terkait Dengan Ekah Upacara Adat Jawa Barat
via Budayajawa.id
Jika di Jawa ialah Akekah, maka di Kota Bandung terdapat Ekah. Ekah merupakan adat khas Sunda dimana usai kelahiran bayi pada umur 7 hari atau 14 hari atau 21 hari, maka orang tua mesti menyembelih domba untuk menebus jiwa sang bayi dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jika anaknya wanita (wanita) maka kambingnya mesti terdapat 1 ekor dan andai anaknya laki – laki maka kambingnya mesti terdapat 2 ekor. Ekah sendiri ini ditujukan guna mensucikan jiwa sang bayi bermunculan dan bathin sekaligus sebagai tanda bersyukur untuk Tuhan Yang Maha Esa atas karunia pemberian keturunan untuk kita sebagai hamba-Nya.

Diberbagai kota telah tersedia usaha layanan Aqiqah dalam format paket masakan. Mulai dari Jakarta hingga kota/kabupaten yang terdapat di Indonesia. Salah satunya terdapat jasa Aqiqah Medan yang adalahibu kota Sumatera Utara.

17. Nurunkeun
Ulasan Terkait Upacara Nurunkeun Jawa Barat Yang Menarik Bagi Diketahui
via Budayajawa.id
Nurunkeun adalahupacara tradisional khas Sunda yang ditujukan untuk sang anak bayi dimana anak itu wajib disuruh keluar lokasi tinggal dan mengenal lingkungan sekitar.

Pelaksanaannya, upacara Nurunkeun ini dilangsungkan pada umur 7 hari sesudah bayi lahir.

Pada prosesi upacara Nurunkeun ini usai sang bayi disuruh keluar halaman rumah, maka pihak family wajib menciptakan pohon yang diatasnya digantungkan tidak sedikit mainan yang lantas nantinya mainan – mainan itu akan dijadikan rebutan oleh anak – anak kecil.

18. Cukuran
Ulasan Mengenai Upacara Cukuran Jawa Barat dan Keunikannya
via BudayaJawa.id
Poin selanjutnya ialah upacara yang mempunyai nama Cukuran. Kebiasaan cukuran ini adalahprosesi pencukuran rambut anak bayi pada umur 40 hari. Adat tradisional Cukuran ini umumnya dimulai dengan puji – pujian dimana sang bayi nantinya akan dicukur rambutnya tidak banyak demi tidak banyak oleh sejumlah orang yang terdapat di sekitarnya. Mereka yang mencukur rambut mulai pihak keluarga sampai sanak famili terdekat tergolong tetangga rumah.

Adapun destinasi dari upacara Cukuran ini ditujukan untuk mencuci najis pada sang bayi supaya sang bayi dapat bersih bermunculan dan batin dan dapat menjadi anak yang sehat dan bahagia dalam masa tumbuh dan berkembangnya.

19. Turun Taneuh
Ulasan Mengenai Upacara Turun Taneuh Jawa Barat Yang Unik dan Menarik
via curvetube.com
Turun Taneuh adalahupacara yang dilaksanakan kepada sang bayi oleh pihak family dimana sang bayi bakal menginjakkan tanah guna kesatu kalinya. Usai bayi menginjakkan tanah guna yang kesatu kalinya, maka usai itu dilangsungkan sebuah prosesi sang bayi mesti memilih ragam pemberian orang tuanya laksana padi, emas, uang, dan beda – lain.

Kabarnya menurut mitos yang beredar, apa yang dipungut oleh sang bayi itulah jalan hidup yang nantinya bakal ditempuh oleh sang bayi. Misal sang bayi memungut uang, maka diandalkan  sang bayi bakal dimudahkan dalam proses menggali rejeki dalam kehidupannya kelak.

20. Gusaran
Ulasan Tentang Upacara Gusaran Jawa Barat Yang Keren
via Blogger
Pada poin ini, upacara Gusaran yang tergolong upacara adat tradisional Jawa Barat. Gusaran adalahproses upacara tradisional dimana ditujukan untuk anak wanita dengan teknik meratakan gigi anak wanita dengan perangkat khusus. Pada Upacara Gusaran ini si anak perempuan pun akan ditindik atau dilubangi telinganya lantas akan dikenakan anting- anting di daun telinganya.

Kebiasaan Gusaran ini memang bertujuan guna mempercantik diri sang anak wanita dimana dirinya diinginkan nantinya bakal tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sarat dengan keelokan luar dalam.



0 komentar:

Posting Komentar