About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 29 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Tari Seureka Reka

Budaya Indonesia

Tarian satu ini adalahtarian persahabatan atau tarian pergaulan masyarakat Maluku. Namanya ialah Tari Saureka Reka.


Apakah Tari Saureka Reka itu?

Tari Saureka Reka ialah salah satu tarian tradisional sejenis tarian pergaulan yang berasal dari Maluku. Tarian ini biasa dilaksanakan oleh semua muda-mudi, dimana semua laki-laki memainkan gaba-gaba dan semua perempuan menari dan menghindari gaba-gaba tersebut. Gaba-gaba sendiri adalahbilah pohon sagu yang dipakai sebagai properti menari dan sekaligus menjadi musik pengiring tarian ini. Tari Saureka Reka adalahsalah satu kesenian dan permainan tradisional yang lumayan terkenal di kalangan masyarakat Maluku dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara adat maupun hiburan.

Sejarah Tari Saureka Reka

Konon Tari Saureka Reka ini telah ada semenjak jaman dahulu di Maluku,khususnya wilayah Maluku Tengah. Tari Saureka Reka ini dulunya sering dilaksanakan oleh semua petani sagu ketika musim panen tiba. Tarian ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa gembira dan rasa syukur masyarakat atas hasil panen mereka. Di Maluku di samping kaya bakal hasil rempah-rempahnya juga tidak sedikit ada pohon sagu. Sagu seringkali digunakan oleh masyarakat guna bahan konsumsi, selain tersebut kayunya dapat dipakai sebagai bahan bangunan atau perangkat musik tradisional laksana tifa dan gaba-gaba yang dipakai untuk Tari Saureka Reka ini.

Fungsi Dan Makna Tari Saureka Reka

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Saureka Reka dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan masyarakat atas kehidupan dan berkat yang diserahkan Tuhan guna mereka. Selain tersebut tarian ini pun difungsikan sebagai tarian pergaulan masyarakat terutama semua muda-mudi. Selain guna mempererat tali persahabatan, tarian ini juga dapat menjadi media semua remaja untuk menggali jodoh.

Kini Tari Saureka Reka tidak hanya dipakai sebagai permainan atau hiburan dikalangan masyarakat saja, namun pun telah berkembang menjadi tarian pertunjukan. Tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni dan pesta rakyat budaya. Selain tersebut Tari Saureka Reka pun menjadi salah satu pesona para wisataan yang datang ke sana.

Pertunjukan Tari Saureka Reka

Dalam pertunjukannya, Tari Saureka Reka seringkali ditampilkan oleh 8 orang, yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan. Para laki-laki seringkali bertugas memainkan gaba-gaba, sedangkan semua perempuan sebagai penarinya. Dengan diiringi musik tradisional dan suara gaba-gaba, semua penari menari dengan melompati atau menghindari tepukan gaba-gaba tersebut.

Untuk menari Saureka Reka ini pasti membutuhkan kemahiran khusus khususnya kelincahan dan ketepatan ketika melompat. Selain tersebut stamina pun menjadi hal penting, sebab permainan ini sangat menghabiskan tenaga. Dan bilamana penari keletihan maka akan meminimalisir ketepatan dalam melompat atau menghindari gaba-gaba sehingga menyebabkan kaki terjepit bahkan terjatuh.

Pengiring Tari Saureka Reka

Dalam peragaan Tari Saureka Reka seringkali diiringi oleh musik tradisional laksana tifa dan totobuang. Tifa ini adalahjenis perangkat musik laksana gendang dan dimainkan dengan teknik di pukul. Di samping manjadi musik pengiring, ketukan tifa pun menjadi acuan semua penari ketika melompat. Sedangkan totobuang sendiri adalahalat musik sejenis gong kecil yang diatur sesuai dengan not. Totobuang ini biasanya bermanfaat sebagai melodi dalam mengiringi Tari Saureka Reka. Irama yang dimainkan seringkali adalahirama yang sarat keceriaan sehingga menciptakan penari menjadi bersemangat. Di samping tifa dan totobuang, gaba-gaba pun menjadi di antara musik pengiring. Suara tepukan dari gaba-gaba ini kemudian digabungkan  dengan tifa dan totobuang, sampai-sampai menghasilkan musik yang estetis dan khas.

Kostum Tari Saureka Reka

Kostum yang dipakai para penari saat peragaan Tari Saureka Reka seringkali adalahpakaian adat. Para perempuan seringkali menggunakan baju adat dan kain bawahan khas Maluku. Kain bawahan ini seringkali dibuat tidak banyak longgar sampai-sampai penari bisa berleluasa ketika menari. Sedangkan semua laki-laki dapat mengenakan baju adat maupun pakaian bebas tetapi seragam. Biasanya guna kostum Tari Saureka Reka ini dicocokkan dengan keperluan atau kondisi.

Perkembangan Tari Saureka Reka

Dalam perkembangannya tarian ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi pun sering ditambahkan di masing-masing pertunjukannya, baik dalam segi gerak, kostum, maupun musik pengiringnya. Tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana penyambutan tamu penting, perayaan adat, dan acara adat lainnya. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, festival kebiasaan dan promosi pariwisata. Di samping sebagai di antara warisan budaya, Tari Saureka Reka pun telah menjadi di antara daya tarik untuk para wisatawan yang datang ke sana.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Saureka Reka Tarian Tradisional Dari Maluku”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Tari Lenso

Budaya Indonesia

Tarian tradisional satu ini adalahsalah satu tarian penyambutan yang berasal dari Maluku. Namanya ialah Tari Lenso.


Apakah Tari Lenso itu?

Tari Lenso ialah salah satu tarian tradisional dari wilayah Maluku. Tarian ini adalahtarian yang dibawakan oleh semua penari perempuan dengan memakai sapu tangan atau selendang sebagai karakteristik dan atribut menarinya. Tari Lenso adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Maluku dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara yang mempunyai sifat adat, hiburan, maupun peragaan seni budaya.

Sejarah Tari Lenso

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, Tari Lenso telah ada semenjak bangsa Portugis datang ke Maluku. Konon tarian ini dulunya adalahtarian yang berasal dari bangsa Portugis, lantas dikembangkan dan diadaptasi dengan kebiasaan masyarakat lokal di sana. Setelah bangsa Portugis meninggalkan Maluku, tarian ini masih terus ditarikan oleh masyarakat di sana, sampai akhirnya menjadi sebuah tradisi dan berkembang seperti kini ini.

Kata “Lenso” sendiri berasal dari bahasa setempat yang berarti “sapu tangan”. Karena dalam Tari Lenso semua penari menari dengan memakai sapu tangan sebagai atribut manarinya, sehingga tidak sedikit yang menyebutnya Tari Lenso. Tari Lenso ternyata tidak melulu dikenal di masyarakat Maluku saja, namun pun dikenal di kalangan masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara.

Namun, Tari Lenso di Minahasa dan di Maluku tidak banyak berbeda. Di Minahasa, Tari Lenso seringkali ditarikan oleh penari lelaki dan wanita, guna atribut yang digunakan seringkali menggunakan selendang. Sedangkan di Maluku, Tari Lenso seringkali hanya ditarikan oleh semua penari perempuan saja, dan atribut yang dipakai untuk menari ialah sapu tangan.

Fungsi Dan arti Tari Lenso

Di Maluku, Tari Lenso ini seringkali lebih difungsikan sebagai tarian penyambutan. Tarian ini bisa dimaknai sebagai ungkapan selamat datang dan rasa gembira masyarakat dalam menyambut tamu tersebut. Hal ini dapat dilihat dari ekspresi dan gerakan tarinya yang lemah lembut, mencerminkan kesantunan, rasa hormat, dan penerimaan dengan tulus kasih.

Pertunjukan Tari Lenso

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Lenso seringkali hanya dibawakan oleh semua penari perempuan saja. Jumlah penari lenso ini seringkali terdiri dari 6-9 orang penari. Dalam peragaan Tari Lenso, semua penari memakai kostum baju adat mereka dan menari dengan memakai sapu tangan sebagai atribut menarinya. Gerakan dalam tari lesno seringkali lebih didominasi oleh gerakan tangan yang melambai ke depan dan gerakan kaki melangkah. Dalam Tari Lenso ini ada 3 gerakan utama, yakni gerak maju, gerak jumput dan gerak mundur. Semua gerakan itu tentunya dicocokkan dengan irama musik pengiringnya.

Pengiring Tari Lenso

Dalam peragaan Tari Lenso seringkali diiringi oleh buaian musik tradisional. Di Maluku seringkali Tari Lenso diiringi oleh buaian musik tradisional laksana totobuang dan tifa. Irama yang dimainkan seringkali adalahirama bertempo sedang dan mencerminkan keceriaan.

Kostum Tari Lenso

Dalam pertunjukannya, semua penari seringkali menggunakan busana adat khas Maluku. Pada unsur atas seringkali menggunakan baju sejenis kebaya berwarna putih. Sedangkan di unsur bawah seringkali menggunakan kain panjang khas Maluku. Pada unsur rambut seringkali digelung atau disanggul lantas diberi dekorasi bunga sebagai pemanis. Kemudian penari pun membawa sapu tangan di tangan mereka.

Perkembangan Tari Lenso

Dalam perkembangannya, Tari Lenso masih dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi pun sering ditambahkan di masing-masing pertunjukannya supaya terlihat menarik, tetapi tidak menghilangkan karakteristik dan keasliannya. Tari Lenso pun masih tidak jarang dipertunjukan di sekian banyak  acara adat laksana pernikahan, penyambutan, festival dan acara adat lainnya. Selain tersebut Tari Lenso pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, pesta rakyat budaya, dan promosi pariwisata.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Lenso Tarian Tradisional Dari Maluku”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Bambu Gila

Budaya Indonesia

Kesenian satu ini adalahsalah satu kesenian tradisional dari Maluku yang paling kental bakal nuansa mistis. Namanya ialah Kesenian Bambu Gila.


Apakah Kesenian Bambu Gila itu?

Bambu Gila ialah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari wilayah Maluku. Di samping kaya bakal nilai seni, kesenian satu ini paling kental bakal kesan mistis dengan memakai bambu sebagai medianya. Bambu Gila ini adalahsalah satu kesenian tradisional yang lumayan terkenal di wilayah Maluku dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara baik adat, hiburan, maupun acara budaya.

Sejarah Kesenian Bambu Gila

Kesenian Bambu Gila ini berasal dari tradisi lama masyarakat Maluku. Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, kesenian ini telah ada sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di wilayah Maluku. Pada saat tersebut masyarakat Maluku masih mengenal Animisme dan Dinamisme dalam kehidupan spiritual mereka. Sehingga mereka tetap akrab dengan sekian banyak  ritual untuk semua leluhur dan meyakini adanya roh gaib. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang ialah Kesenian Bambu Gila ini.

Konon Bambu Gila ini dulunya tidak hanya dilaksanakan sebagai atraksi atau hiburan, Bambu Gila juga dipakai dalam kehidupan keseharian masyarakat di sana. Terutama pada kegiatan yang terkesan berat seperti mengalihkan kapal, unik kapal, bahkan guna melawan semua musuh ketika perang. Namun seiring dengan masuknya agama Islam dan Kristen di Maluku, tradisi itu lebih difungsikan sebagai atraksi seni atau hiburan rakyat dan dijaga hingga sekarang.

Fungsi Dan Makna Kesenian Bambu Gila

Seperti yang diterangkan sebelumnya, dulunya Kesenian Bambu Gila ini difungsikan sebagai unsur dari kehidupan spiritual masyarakat Maluku. Namun, Kesenian Bambu Gila ini kini lebih difungsikan sebagai atraksi seni atau hiburan untuk masyarakat Maluku. Selain tersebut Bambu Gila ini pun dimaknai sebagai apresiasi serta upaya melestarikan warisan kebiasaan mereka.

Pertunjukan Kesenian Bambu Gila

Kesenian Bambu Gila ini seringkali dibawakan oleh semua laki-laki yang terdiri 7 orang dan 1 orang beraksi sebagai pawang. Pawang ini nantinya bakal bertugas membacakan mantra, memasukan roh ke dalam bambu, dan menjinakkannya. Bambu yang dipakai dalam kesenian ini pasti bukan bambu sembarangan dan mesti memiliki ciri khas khusus.

Dalam peragaan Bambu Gila seringkali diawali dengan ritual seperti menghanguskan kemenyan dan membacakan mantra oleh pawang. Kemudian asap dari kemenyan itu dihembuskan pada bilah bambu yang diangkut oleh semua pemain. Proses ini dilaksanakan untuk mengundang roh gaib guna masuk dan menggerakan bambu.

Setelah proses ritual berlalu maka bambu bakal terasa semakin berat dan mulai bergerak dengan sendirinya. Para pemain lantas harus mendekap dan menyangga bambu tersebut. Sang pawang lantas mengendalikan bambu melewati asap kemenyan yang dibawanya. Sedangkan semua pemain mesti berjuang menahannya supaya tidak lepas, sampai-sampai tak jarang di antara pemain terjatuh atau terseret laju bambu tersebut.

Selain tersebut semakin cepat irama musik pengiring pun membuat bambu semakin binal dalam bergerak. Sehingga semua pemain mesti berjuang mempertahankan kekuatannya. Hal ini lah yang menciptakan Kesenian Bambu Gila unik dan meriah. Setelah acara menginjak akhir acara maka sang pawang lantas menghentikan bambu itu dan menjinakannya.

Pengiring Kesenian Bambu Gila

Dalam peragaan Bambu Gila ini seringkali diiringi oleh musik tradisional laksana tifa, genderang, gong dan lain-lain. Irama yang dimainkan dalam peragaan Bambu Gila ini bermula dari irama pelan lantas semakin cepat. Irama itu tentunya diatur supaya ada klimaks pada akhir peragaan dan tampak lebih atraktif.

Kostum Kesenian Bambu Gila

Kostum yang dipakai para pemain Bambu Gila seringkali adalahpakaian yang mempunyai sifat adat. Para pemain seringkali tidak memakai baju, namun melulu menggunakan celana dan ikat kepala. Kostum tersebut seringkali didominasi oleh warna merah.

Perkembangan Kesenian Bambu Gila

Kesenian Bambu Gila ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi pun sering ditambahkan pada masing-masing pertunjukannya supaya terlihat menarik, tetapi tidak meninggalkan kemurnian dan ciri khasnya. Kesenian Bambu Gila masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara, baik adat maupun hiburan. Selain tersebut kesenian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti festival kebiasaan dan promosi pariwisata di Maluku.

Sekian pengenalan mengenai “Bambu Gila Kesenian Tradisional Dari Maluku”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Tari Katreji

Budaya Indonesia

Tarian satu ini adalahtarian tradisional dari wilayah Maluku yang dilaksanakan secara berpasangan. Namanya ialah Tari Katreji.


Apakah Tari Katreji itu?

Tari Katreji ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Maluku. Tarian ini seringkali dilakukan secara berpasangan antara penari lelaki dan penari wanita. Tari Katreji adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Maluku. Tarian ini sering diperlihatkan di sekian banyak  acara adat maupun hiburan laksana penyambutan tamu penting, pernikahan adat, perayaan hari besar, dan lain-lain.

Sejarah Tari Katreji

Tari Katreji ini adalahtarian yang telah ada semenjak bangsa Portugis dan Belanda datang ke Indonesia, terutama di Maluku ini. Di samping untuk menggali bahan rempah-rempah, mereka pun membawa kebiasaan mereka ke tanah Maluku. Sehingga tidak banyak demi sedikit kebiasaan Eropa mulai memprovokasi perkembangan kebiasaan di Maluku sendiri . Sejak ketika itulah masyarakat Maluku mulai mengenal kebiasaan Eropa, salah satunya ialah Tari Katreji ini.

Setelah bangsa Portugis dan Belanda meninggalkan Indonesia. Masyarakat Maluku masih tidak jarang membawakan Tari Katreji ini di acara penyambutan atau pesta mereka. Kemudian tarian ini mulai berkembang dan diadaptasikan dengan kebiasaan masyarakat lokal di sana hingga format sekarang ini. Akulturasi kebiasaan inilah yang menciptakan tari katrili paling khas dan menyerahkan warna baru dalam kesenian tradisional Maluku.

Fungsi Dan arti Tari Katreji

Di Maluku sendiri, Tari Katreji lebih difungsikan sebagai hiburan dalam sebuah acara laksana penyambutan, pernikahan, perayaan adat dan lain-lain. Tarian ini dimaknai sebagai tarian pergaulan masyarakat, terutama semua muda-mudi. Dalam tarian ini mereka menari secara berpasangan dengan gerakan serta ekspresi yang mencerminkan tentang keceriaan dan kebahagiaan.

Pertunjukan Tari Katreji

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Katreji diperlihatkan oleh semua penari lelaki dan penari perempuan secara berpasangan. Jumlah penari Tari Katreji seringkali terdiri dari 5-6 pasang penari lelaki dan wanita. Dalam pertunjukannya penari memakai busana adat dan menari dengan gerakannya yang khas mengikuti buaian musik pengiring.

Gambar : Pertunjukan Tari Katreji
Gerakan dalam Tari Katreji ini paling enerjik dan bervariasi. Walaupun gerakannya ingin bergaya Eropa, tetapi ada sejumlah gerakan gaya Maluku yang masih terlihat. Hal ini barangkali dikarenakan akulturasi kebiasaan yang sangat bertolak belakang sehingga guna memadukan dua kebiasaan tersebut terlampau sulit.

Pengiring Tari Katreji

Dalam peragaan Tari Katreji seringkali diiringi oleh buaian musik laksana biola, suling bambu, ukulele, tifa, karakas, dan lain-lain. Di samping gerakan, musik yang dimainkan pun ingin bergaya Eropa dan guna pelengkap, pun ditambahkan sejumlah alat musik tradisional di dalamnya. Irama yang dimainkan dalam mengiringi Tari Katreji ini seringkali adalahirama cepat sehingga mencerminkan keceriaan di dalamnya.

Kostum Tari Katreji

Kostum yang dipakai dalam peragaan Tari Katreji seringkali adalahbusana tradisional khas Maluku. Bagi penari wanita seringkali menggunakan busana kebaya dan kain panjang pada unsur bawahnya. Sedang pada unsur kepala, rembut penari digelung atau dikonde dan dihiasi dengan dekorasi bunga-bunga sebagai pemanisnya. Sedangkan guna penari pria seringkali menggunakan baju panjang dan celana panjang.

Perkembangan Tari Katreji

Dalam perkembangannya, Tari Katreji masih tidak jarang dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat di sana. Berbagai variasi dan kreasi pun sering diperlihatkan disetiap pertunjukannya, baik dalam segi gerak, kostum, maupun musik pengiring. Tarian ini pun masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana penyambutan tamu penting, pernikahan, dan sekian banyak  acara adat lainnya. Selain tersebut Tari Katreji pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, festival kebiasaan dan promosi pariwisata.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Katreji Tarian Tradisional Dari Maluku”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kamis, 21 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia Wedang Uwuh Minuman Tradisional dari Bantul, Yogyakarta

Budaya Indonesia

Minuman tradisional satu ini tidak melulu mempunyai rasa yang nikmat dan khas, namun pun berkhasiat guna tubuh kita. Namanya ialah Wedang Uwuh.




Apakah Wedang Uwuh itu?

Wedang Uwuh ialah salah satu minuman tradisional yang berkhasiat guna menghangatkan badan dan dapat menangkal atau meredakan penyakit enteng lainnya. Minuman ini adalahminuman tradisional dari Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Yang menjadi karakteristik dari Wedang Uwuh ini ialah tampilannya yang tidak banyak berantakan sebab mengandung ramuan jamu yang diseduh langsung di gelasnya. Di samping khasiatnya yang baik guna tubuh, Wedang Uwuh ini pun mempunyai rasa yang nikmat dan paling khas sampai-sampai sangat digemari oleh masyarakat.

Minuman ini disebut “Wedang Uwuh” yang dalam bahasa jawa berarti “Minuman sampah”. Sesuai dengan namanya, Wedang Uwuh ini berisi gabungan rempah – rempah yang sekilas terlihat laksana sampah dedaunan yang dimasukan ke dalam gelas. Bahan yang di pakai untuk menciptakan Wedang Uwuh ini diantaranya laksana jahe, cengkeh, serutan kayu manis, pala, serai, kapulaga dan daun pala.

Proses penciptaan Wedang Uwuh ini lumayan sederhana. Pertama bahan – bahan itu disiapkan cocok dengan porsinya, urusan ini dilakukan supaya rasanya pas. Kemudian seduh dengan air panas dan aduk sampai warnanya merah. Kemudian masukkan gula batu secukupnya kedalam gelas yang di pakai untuk menyeduh Wedang Uwuh itu dan siap guna di sajikan. Gula batu ini di pilih sebab gula batu dapat menyerahkan rasa manis, tetapi tidak mengolah rasa dan wewangian asli pada minumannya.

Wedang Uwuh ini paling enak diminum selagi panas atau hangat. Bagi menikmatinya anda harus mengaduknya dulu hingga gula batunya mencair dan menghasilkan manis laksana yang anda inginkan. Karena beberapa penjual seringkali tidak mengaduk gula batu tersebut supaya pembeli dapat menyesuaikan dengan seleranya masing – masing. Bagi kamu yang tidak suka ampasnya, kita dapat menyaringnya tetapi sebelum di saring, pastikan rasa dari bahan tersebut telah bercampur dan menemukan rasa yang pas guna kita.

Rasa dari Wedang Uwuh ini paling unik dengan perpaduan manis dan tidak banyak pedas dari jahenya, tentu menyerahkan cita rasa yang khas pada minuman satu ini. Di samping itu wewangian harum dari bahan rempah itu tentunya bisa menggugah selera kita guna menikmatinya. Wedang Uwuh ini paling pas bila dinikmati ketika cuaca dingin atau hujan. Di samping rasanya yang nikmat, Wedang Uwuh ini pun dapat bermanfaat sebagai penghangat badan sebab bahan rempah yang terdapat di dalamnya. Selain tersebut juga dapat bermanfaat meredakan batuk, menanggulangi mual, berisi antioksidan, memperlancar peredaran darah, dan beda – lain.

Wedang Uwuh ini dapat kita temukan di wilayah Imogiri, Bantul, Yogyakarta, tepatnya di wilayah wisata Imogiri, disana tidak sedikit penjual yang menjajakan minuman ini. Tidak hanya dapat diminum di sana, beberapa penjual pun menyediakannya guna oleh – oleh dalam kemasan plastic, sampai-sampai kita dapat menyeduhnya sendiri di rumah. Nah bagi kamu yang berangjangsana ke Bantul, Yogyakarta, tidak cukup lengkap rasanya bila belum merasakan minuman tradisional dari Imogiri ini.

Cukup sekian pengenalan mengenai “Wedang Uwuh Minuman Tradisional dari Bantul, Yogyakarta”. semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kuliner tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Dawet Jabung Minuman Tradisional Dari Ponorogo, Jawa Timur

Budaya Indonesia
Minuman tradisional satu ini adalahjenis minuman dawet khas dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Namanya ialah Dawet Jabung.


Apakah Dawet Jabung itu?

Dawet Jabung ialah minuman tradisional sejenis dawet yang berasal dari wilayah Ponorogo, Jawa Timur. Minuman ini sekilas nyaris sama dengan es dawet pada umumnya, tetapi rasa dan penyajiannya tidak banyak berbeda. Di samping rasanya yang khas, minuman ini pun sangat menyegarkan sehingga sesuai untuk dinikmati ketika udara panas di siang hari. Dawet Jabung ini adalahminuman tradisional yang lumayan terkenal di Ponorogo dan menjadi di antara bagian dari kuliner khas disana.

Asal Dawet Jabung

Minuman ini dinamakan Dawet Jabung karena wilayah asalnya mempunyai nama Desa Jabung, yaitu sebuah desa di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Di samping merupakan wilayah asal Desa Jabung pun terkenal sebagai sentra penjualan Dawet Jabung, sebab banyaknya penjaja es Dawet Jabung disana. Rasanya yang khas dan menyegarkan menciptakan Dawet Jabung ini tidak sedikit dikenal oleh tidak sedikit orang, baik masyarakat lokal maupun wisatawan yang berangjangsana kesana.

Keistimewaan Dawet Jabung

Dawet Jabung ini bila disaksikan sekilas nyaris serupa dengan dawet pada umumnya, tetapi bila di rasakan bakal terasa tidak banyak berbeda. Yang memisahkan Dawet Jabung dengan dawet lainnya terletak pada perpaduan rasa manis dan gurih pada kuahnya. Berbeda dengan dawet di wilayah lain yang kebanyakan melulu menggunakan santan sebagai pencipta rasa gurihnya. Pada Dawet Jabung ini selain memakai santan, pun ditambahkan tidak banyak garam sehingga membuat rasa yang khas pada minuman satu ini. Selain tersebut Dawet Jabung ini pun tidak memakai pewarna makanan pada cendolnya, sampai-sampai warna putih sangat berpengaruh pada tampilan Dawet Jabung ini.

Pengolahan Dan Penyajian Dawet Jabung

Cendol yang dipakai pada Dawet Jabung ini tercipta dari tepung aren yang kemudian diubah menjadi cendol pada umumnya. Cendol tersebut lantas disajikan dengan kuah yang terdiri dari kuah satan kelapa muda, kuah gula merah dan ditambahkan garam. Bagi memperkaya rasa dari Dawet Jabung ini maka ditambahkan laksana irisan buah nangka dan tape ketan. Kemudian tidak tak sempat ditambahkan pun es batu sebagai peyegar.

Cita Rasa Dawet Jabung

Dawet Jabung ini mempunyai cita rasa yang khas dan menyegarkan. Perpaduan rasa manis dan tidak banyak asin pada kuahnya tentu menyerahkan cita rasa tersendiri pada minuman satu ini. Di samping itu, peningkatan irisan nangka dan tape ketan ini menyerahkan sensasi tersendiri ketika kita menyantapnya. Dawet Jabung ini sangat sesuai disajikan dalam suasana dingin dan dinikmati pada siang hari yang panas.

Tempat Kuliner Dawet Jabung

Dawet Jabung ini sangat gampang kita temukan di Ponorogo, Jawa Timur. Salah satu sentra penjualan Dawet Jabung ini ialah di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Ponorogo.Di sepanjang jalan di sana tidak sedikit ada warung es Dawet Jabung ini. Peminat Dawet Jabung ini tidak melulu dari masyarakat lokal, tidak sedikit juga wisatawan yang menyempatkan diri untuk merasakan minuman tradisional ini. nah bagi kamu yang berangjangsana ke Ponorogo, tentu tidak cukup lengkap bila belum merasakan minuman satu ini.

Sekian pengenalan mengenai “Dawet Jabung Minuman Tradisional Dari Ponorogo, Jawa Timur”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kuliner tradisional di indonesia.

Kebudayaan Indonesia Kopi Gayo Minuman Tradisional Khas Aceh

Budaya Indonesia

Minuman tradisional satu ini merupakan minuman jenis kopi yang khas dari daerah Aceh. Namanya adalah Kopi Gayo.



Apakah Kopi Gayo itu?

Kopi Gayo adalah salah satu jenis kopi yang dihasilkan dari perkebunan kopi di dataran tingggi Gayo, Aceh. Di sana terdapat dua varietas kopi yang banyak dikembangkan oleh masyarakat, di antaranya jenis kopi Arabica dan jenis kopi Robusta. Berbeda dengan jenis kopi di Indonesia lainnya, jenis kopi satu ini memiliki cita rasa dan aroma yang sangat khas, sehingga banyak digemari oleh para penikmat kopi. Kopi Gayo ini merupakan salah satu jenis kopi yang terkenal di Indonesia, bahkan kualitasnya sudah diakui oleh dunia.

Keunikan Dan Keistimewaan Kopi Gayo

Salah satu keunikan dan keistimewaan Kopi Gayo ini terletak pada rasa dan aromanya. Kopi Gayo memiliki rasa yang bervariasi, karena letak tanah, kadar air, dan kondisi tanah di dataran tinggi Gayo cenderung berbeda-beda. Walaupun berbeda namun bukan berarti kualitasnya juga berbeda, hanya saja rasanya lebih bervariatif sehingga semakin memperkaya cita rasa Kopi Gayo ini. Selain itu, Kopi Gayo juga memiliki aroma yang sangat khas dan berbeda dengan aroma kopi lainnya. Hal inilah yang membuat Kopi Gayo semakin unggul dibandingkan jenis kopi lainnya.

Proses Pengolahan Kopi Gayo

Proses pengolahan Kopi Gayo ini selalu dilakukan dengan hati-hati dan penuh ketekunan agar menghasilkan kopi kualitas terbaik, mulai dari proses pemilihan hingga proses pemasarannya. Pada saat masa panen tidak semua buah kopi dipetik, karena yang dipilih adalah buah kopi yang sudah matang saja, yaitu buah kopi yang sudah berwarna merah. Setelah selesai memetik kemudian dilanjutkan dengan proses pulpen menggunakan mesin khusus. Lalu setelah itu dilakukan proses fermentasi.

Pada proses fermentasi ini, biji kopi dicuci dengan air yang benar-benar bersih. Setelah selesai pencucian kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Proses penjemuran ini juga harus berhati hati karena penjemuran tidak boleh menyentuh tanah. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan proses hulling dan menghasilkan kopi yang dikupas kulit kukunya. Kemudian dijemur lagi dan dilakukan proses greader tau pemilihan biji berdasar kualitas. Kemudian kopi sudah siap dijual.

Cita Rasa Kopi Gayo

Selain rasanya yang bervariasi, Kopi Gayo juga memiliki cita rasa yang ringan dan tidak terlalu pahit seperti kopi lainnya. Bahkan juga terasa sedikit gurih sehingga memberikan cita rasa yang khas pada Kopi Gayo ini. Perpaduan rasanya yang khas dan aromanya harum tentu membuat Kopi Gayo ini semakin komplit. Selain itu, Kopi Gayo ini juga rendah kafein sehingga masih aman untuk dikonsumsi.

Tempat Penjualan Kopi Gayo

Kopi Gayo merupakan salah satu produk Aceh yang cukup terkenal, tidak hanya di Indonesia saja, namun juga sampai keluar negeri. Sehingga bagi anda yang berada di luar Aceh, bisa mencarinya di toko-toko besar di kota anda. Namun apabila anda sedang berkunjung atau berwisata ke Aceh, maka kurang lengkap bila belum menikmati kopi ini di tempat asalnya. Di Aceh, kopi satu ini tidak hanya di jual ditoko-toko, tapi banyak juga warung-warung kopi yang menyediakan minuman satu ini. Selain lebih mudah, tentu anda juga bisa menikmati langsung racikan kopi yang pas dan nikmat dari masyarakat di sana.

Sekian pengenalan tentang “Kopi Gayo Minuman Tradisional Khas Aceh”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kuliner tradisional di Indonesia.

Minuman tradisional satu ini adalahminuman jenis kopi yang khas dari wilayah Aceh. Namanya ialah Kopi Gayo.


Apakah Kopi Gayo itu?

Kopi Gayo ialah salah satu jenis kopi yang didapatkan dari perkebunan kopi di dataran tingggi Gayo, Aceh. Di sana ada dua varietas kopi yang tidak sedikit dikembangkan oleh masyarakat, di antaranya jenis kopi Arabica dan jenis kopi Robusta. Berbeda dengan jenis kopi di Indonesia lainnya, jenis kopi satu ini mempunyai cita rasa dan wewangian yang paling khas, sehingga tidak sedikit digemari oleh semua penikmat kopi. Kopi Gayo ini adalahsalah satu jenis kopi yang familiar di Indonesia, bahkan kualitasnya sudah dinyatakan oleh dunia.

Keunikan Dan Keistimewaan Kopi Gayo

Salah satu keanehan dan keistimewaan Kopi Gayo ini terletak pada rasa dan aromanya. Kopi Gayo mempunyai rasa yang bervariasi, sebab letak tanah, kadar air, dan situasi tanah di dataran tinggi Gayo ingin berbeda-beda. Walaupun bertolak belakang namun bukan berarti kualitasnya pun berbeda, melulu saja rasanya lebih bervariatif sampai-sampai semakin memperkaya cita rasa Kopi Gayo ini. Di samping itu, Kopi Gayo pun memiliki wewangian yang paling khas dan bertolak belakang dengan wewangian kopi lainnya. Hal berikut yang menciptakan Kopi Gayo semakin unggul dikomparasikan jenis kopi lainnya.

Proses Pengolahan Kopi Gayo

Proses pengolahan Kopi Gayo ini selalu dilaksanakan dengan hati-hati dan sarat ketekunan supaya menghasilkan kopi kualitas terbaik, mulai dari proses pemilihan sampai proses pemasarannya. Pada ketika masa panen tidak seluruh buah kopi dipetik, sebab yang dipilih ialah buah kopi yang telah matang saja, yakni buah kopi yang telah berwarna merah. Setelah berlalu memetik lantas dilanjutkan dengan proses pulpen memakai mesin khusus. Lalu sesudah itu dilaksanakan proses fermentasi.

Gambar : Buah Kopi
Pada proses fermentasi ini, biji kopi dibersihkan dengan air yang benar-benar bersih. Setelah berlalu pencucian lantas dijemur di bawah sinar matahari. Proses penjemuran ini pun harus berhati hati sebab penjemuran jangan menyentuh tanah. Setelah tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses hulling dan menghasilkan kopi yang dikupas kulit kukunya. Kemudian dijemur lagi dan dilaksanakan proses greader tau pemilihan biji berdasar kualitas. Kemudian kopi telah siap dijual.

Cita Rasa Kopi Gayo

Di samping rasanya yang bervariasi, Kopi Gayo pun mempunyai cita rasa yang enteng dan tidak terlampau pahit laksana kopi lainnya. Bahkan pun terasa tidak banyak gurih sehingga menyerahkan cita rasa yang khas pada Kopi Gayo ini. Perpaduan rasanya yang khas dan aromanya harum tentu menciptakan Kopi Gayo ini semakin komplit. Di samping itu, Kopi Gayo ini pun rendah kafein sampai-sampai masih aman guna dikonsumsi.

Tempat Penjualan Kopi Gayo

Kopi Gayo adalahsalah satu produk Aceh yang lumayan terkenal, tidak melulu di Indonesia saja, namun pun sampai terbit negeri. Sehingga bagi kamu yang sedang di luar Aceh, dapat mencarinya di toko-toko besar di kota anda. Namun apabila kamu sedang berangjangsana atau berwisata ke Aceh, maka tidak cukup lengkap bila belum merasakan kopi ini di lokasi asalnya. Di Aceh, kopi satu ini tidak melulu di jual ditoko-toko, tapi tidak sedikit juga warung-warung kopi yang meluangkan minuman satu ini. Di samping lebih mudah, tentu kamu juga dapat menikmati langsung racikan kopi yang pas dan nikmat dari masyarakat di sana.

Sekian pengenalan mengenai “Kopi Gayo Minuman Tradisional Khas Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kuliner tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Sate Matang Makanan Tradisional Dari Aceh

Budaya Indonesia

Makanan tradisional satu ini adalahmakanan jenis sate yang berasal dari wilayah Aceh. Namanya ialah Sate Matang.


Apakah Sate Matang itu?

Sate Matang ialah salah satu makanan tradisional jenis sate yang berasal dari wilayah Aceh. Sate satu ini memang sekilas nyaris serupa dengan sate di Indonesia pada umumnya, tetapi dalam segi penyajian dan rasanya sangat bertolak belakang dan paling khas. Sate Matang ini adalahsalah satu makanan tradisional yang lumayan terkenal di Aceh. Di samping menjadi makanan kesayangan warga sekitar, makanan ini pun sering menjadi menu yang tidak sedikit dicari oleh semua wisatawan yang datang ke sana.

Asal Usul Sate Matang

Bagi orang yang belum tahu Sate Matang ini, tentu dikaitkan dengan kata “matang” yang berarti “sudah masak”. Namun sebetulnya nama Sate Matang ini dipungut dari nama sebuah tempat di Aceh, yakni Kota Matang Geuleumpang Dua, Kabupaten Bireuen. Konon di lokasi inilah Sate Matang kesatu kali diperkenalkan oleh penjualnya. Sate Matang lantas mulai populer dan dikenal oleh masyarakat luas semenjak tahun 90an. Hingga sekarang Sate Matang mulai menyebar luas, tidak melulu di Aceh saja, namun pun ada di sejumlah kota besar lainnya di Indonesia.

Keunikan Dan Keistimewaan Sate Matang

Salah satu keanehan dari Sate Matang ini terletak pada penyajiannya. Sate Matang ini tidak melulu disajikan dengan bumbu kacang saja, namun pun selalu disajikan bareng dengan nasi dan kuah soto. Dalam kuah soto tersebut seringkali juga mengandung potongan kentang dan daging sampai-sampai terasa lebih gurih. Perpaduan rasa dari sate dan kuah soto berikut yang menciptakan rasa Sate Matang semakin istimewa.

Pengolahan Sate Matang

Sate Matang ini tercipta dari bahan dasar daging domba atau daging sapi. Biasanya jenis daging itu disesuaikan dengan kemauan pembeli. Proses pengolahan Sate Matang nyaris sama dengan pengolahan sate pada umumnya. Namun sebelum dibakar, daging yang telah ditusuk lantas direndam terlebih dahulu ke dalam bumbu, sampai-sampai bumbunya dapat lebih meresap.

Untuk kuah soto pada Sate Matang ini seringkali menggunakan kaldu domba yang dimasak dengan bumbu khusus. Dalam kuah soto tersebut seringkali juga mengandung potongan kentang dan daging. Sedangkan guna penyedap rasa seringkali ditambahkan daun bawang. Kemudian guna bumbu kacangnya dikombinasi  dengan bumbu eksklusif dan ditumbuk sampai halus.

Cita Rasa Sate Matang

Sate Matang ini mempunyai cita rasa yang khas dan bertolak belakang dengan sate beda di Indonesia. Perpaduan rasa sate dan kuah soto yang gurih, serta rasa bumbu kacang yang manis, pasti menghasilkan sensasi rasa yang khas dan nikmat. Di samping itu, didukung dengan tekstur daging yang lunak tentu membuat kesenangan Sate Matang ini semakin komplit.

Kuliner Sate Matang

Sate Matang ini adalahsalah satu makanan tradisional yang lumayan terkenal di Aceh, khususnya di wilayah Bireuen. Di sana tidak sedikit sekali warung sate atau pedangang keliling yang memasarkan Sate Matang ini. Selain tersebut Sate Matang pun tersebar di sejumlah tempat di Aceh, sampai-sampai bagi kamu yang sedang berangjangsana atau berwisata kesana dan hendak menikmatinya, kamu dapat dengan mudah mengejar makanan satu ini.

Sekian pengenalan mengenai “Sate Matang Makanan Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kuliner tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Tari Rateb Meuseukat Tarian Tradisional Dari Aceh

Budaya Indonesia
Tarian satu ini adalahtarian tradisional Aceh yang dilaksanakan oleh semua penari perempuan dengan posisi duduk sebagai ciri khasnya. Namanya ialah Tari Rateb Meuseukat.


Apakah Tari Rateb Meuseukat itu?

Tari Rateb Meuseukat ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Aceh. Tarian ini seringkali ditarikan oleh semua penari perempuan dengan posisi duduk dan memainkan gerakan tangan yang cepat sebagai ciri khasnya. Tarian ini memang sekilas nyaris serupa dengan Tari Saman, tetapi yang membedakan ialah gerakan, syair lagu, pengiring, dan penarinya. Tari Rateb Meuseukat adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Aceh dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana acara adat, perayaan, dan acara budaya.

Sejarah Tari Rateb Meuseukat

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, tari meuseukat kesatu kali dibuat gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya). Sedangkan syairnya dibuat oleh Teungku Chik Di Kala, yakni seorang ulama di Saunagan yang hidup pada abad ke XIX. Pada awalnya Tari Rateb Meuseukat ini dipakai sebagai media dakwah yang sering diperlihatkan atau dimainkan setelah semua pelajar berlalu mengaji pada malam hari.

Tari Rateb Meuseukat ini tadinya banyak berkembang di wilayah Meudang Ara Rumoh Baro, di kabupaten Aceh barat daya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini mulai berkembang dan mulai dikenal oleh masyarakat luas. Di samping itu, tarian ini pun mulai sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana upacara keagamaan, upacara adat, acara budaya, dan lain-lain.

Fungsi Dan Makna Tari Rateb Meuseukat.

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Rateb Meuseukat ini dulunya difungsikan sebagai media dakwah. Namun tarian ini lantas mulai berkembang dan pun difungsikan sebagai tarian pertunjukan. Walaupun begitu, bagian dan nilai-nilai agama pun masih tetap dipertahankan, bahkan menjadi karakteristik tarian ini. Tari Rateb Meuseukat ini dimaknai sebagai pujian terhadap Tuhan dan ungkapan rasa syukur atas apa yang tuhan berikan untuk mereka. Hal ini pun sangat tampak dari syair-syair dan gerakan mereka ketika menari.

Pertunjukan Tari Rateb Meuseukat

Tari Rateb Meuseukat seringkali ditampilkan oleh semua penari wanita. Bagi jumlah penari, seringkali terdiri dari 6- 12 orang penari dan 2 orang beperan sebagai pelantun syair. Dalam pertunjukannya, semua penari memakai busana adat dan menari dengan gerakannya yang khas diiringi oleh musik pengiring dan lantunan syair yang dibawakan oleh pengiring vocal atau pelantun syair.

Gerakan dalam Tari Rateb Meuseukat ini seringkali didominasi oleh gerakan tangan semua penari. Selain tersebut diselingi pun dengan gerakan kepala, dan bahu ketika menoleh kekanan dan kekiri. Gerakan-gerakan itu dimainkan dengan posisi duduk, yang menjadi salah satu karakteristik tarian ini. Banyak pun yang mengatakan, bahwa tarian ini nyaris serupa dengan Tari Saman, tetapi yang memisahkan khususnya adalah, semua penarinya, bahasa syair, gerakan, dan musik pengiring.

Pengiring Tari Rateb Meuseukat

Dalam pertunjukannya, Tari Rateb Meuseukat seringkali diiringi oleh musik tradisional laksana Rapa’i dan Geundrang. Di samping itu, tarian ini pun diiringi oleh lantunan syair yang dibawakan oleh pengiring vocal. Lantunan ini berisi mengenai sanjungan serta pujian-pujian terhadap Tuhan yang dibawakan dengan bahasa pribumi masyarakat Aceh.

Kostum Tari Rateb Meuseukat

Kostum yang dipakai dalam peragaan Tari Rateb Meuseukat biasanya ialah pakaian adat. Para penari seringkali menggunakan pakaian laksana baju kemeja putri, celana panjang, dan kain sarong yang dikenakan dipinggang. Pada unsur kepala seringkali ditutup dengan hijab dan dihias dengan ikat kepala serta bunga-bunga sebagai pemanis. Bagi warna kostum Tari Rateb Meuseukat ini seringkali berwarna warni, khususnya warna terang seperti kuning, merah muda, hijau muda dan biru muda.

Perkembangan Tari Rateb Meuseukat

Dalam perkembangannya, tari meuseukat masih terus dilestarikan dan dikemabangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi gerak, kostum, dan musik pengiring pun sering ditambahkan di masing-masing pertunjukannya. Hal ini pasti dilakukan supaya terlihat menarik, tetapi tidak menghilangkan ciri khas, keaslian, dan nilai-nilai didalamnya.

Tari Rateb Meuseukat sekarang tidak hanya diperlihatkan sebagai media dakwah saja, namun pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara seperti, acara keagamaan, acara perayaan hari besar, dan acara adat. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara seni dan kebiasaan seperti, peragaan seni, pesta rakyat daerah, dan acara kebiasaan lainnya.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Rateb Meuseukat Tarian Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Tari Ranup Lampuan Tarian Tradisional Dari Aceh

Budaya Indonesia

Tarian tradisional satu ini adalahtarian penyambutan yang berasal dari wilayah Aceh. Namanya ialah Tari Ranup Lampuan.


Apakah Tari Ranup Lampuan itu?

Tari Ranup Lampuan ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Aceh. Tarian ini tergolong tarian penyambutan yang seringkali dibawakan oleh penari perempuan dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda terima masyarakat. Tari Ranup Lampuan adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Aceh, dan sering diperlihatkan untuk menyambut semua tamu terhormat maupun acara penyambutan adat lainnya.

Sejarah Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan kesatu kali dibuat pada tahun 1959 oleh di antara seniman familiar dari Aceh yang mempunyai nama Yusrizal. Nama Tari Ranup Lampuan ini dipungut dari kata “Ranup” dan “Lampuan”. Kata Ranup sendiri dalam bahasa Aceh berarti “Sirih”, sementara Puan ialah tempat/wadah sirih khas Aceh. Konon, tarian ini diusung dari kelaziman adat masyarakat Aceh dalam menyambut tamu terhormat dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda terima mereka.

Menurut sejumlah sumber sejarah yang ada, Tari Ranup Lampuan telah merasakan perjalanan sejumlah perubahan sampai menjadi seperti format yang kini ini. Tarian ini tadinya dibawakan oleh sejumlah penari perempuan dengan diiringi musik orkestra atau band. Pada tahun 1959 Tari Ranup Lampuan dimodifikasi dengan menambahkan 3 orang penari pria, yang terdiri dari 2 orang pengawal memakai pedang dan satu orang pemegang vandel.

Namun selama tahun 1966 tarian ini lantas didiubah lagi ke bentuknya yang semula. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan saran dari semua tetua adat, yakni dengan memperlihatkan para penari perempuan saja. Selain tersebut perubahan durasi juga dilaksanakan karena dirasa terlampau panjang, sampai-sampai tarian ini mulai merasakan pemadatan.

Pengembangan Tari Ranup Lampuan ini tidak berhenti begitu saja, pada tahun 1972 tarian ini merasakan perubahan lagi, yakni pada musik pengiringnya. Iringan musik yang tadinya adalahmusik orkestra atau band lantas diganti dengan perangkat musik tradisional laksana serune kale, gendrang, dan rampa’i supaya kesan tradisionalnya lebih terasa. Setelah sekian banyak  perubahan tersebut, lantas menjadi bentuknya yang sekarang.

Fungsi Dan Makna Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan lebih difungsikan sebagai tarian penyambutan adat atau penyambutan semua tamu terhormat yang sedang berangjangsana ke sana. Tarian penyambutan ini tidak jarang kali identik dengan sirih dan puan, yang dalam tradisi masyarakat Aceh mempunyai nilai-nilai dan arti khusus di dalamnya. Dalam adat masyarakat Aceh, sirih dan puan bisa dimaknai sebagai simbol persaudaraan antar masyarakat. Sehingga saat tamu disuguhkan sirih tersebut,berarti dia telah diterima dengan baik oleh masyarakat di sana. Begitu juga bilamana tamu sudah merasakan suguhan tersebut, berarti dia menerima sambutan baik yang diserahkan oleh masyarakat di sana.

Pertunjukan Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan seringkali dibawakan oleh semua penari wanita. Jumlah penari tersebut seringkali terdiri dari 5-7 orang penari. Dalam pertunjukannya, semua penari dibungkus dengan busana tradisional yang cantik serta membawa puan dan sirih yang nantinya bakal disuguhkan untuk para tamu. Dengan diiringi oleh buaian musik tradisional, mereka menari dengan gerakannya yang khas di hadapan semua tamu dan penonton.

Gerakan dalam Tari Ranup Lampuan ini seringkali didominasi oleh gerakan lemah lembut yang menggambarkan  kesopanan dan ketulusan semua penari. Apabila di simaklah secara seksama, masing-masing gerakan pada tarian ini mempunyai makna eksklusif di dalamnya. Gerakan gerakan tersebut laksana gerakan salam sembah, memetik sirih, mencuci sirih, meyapukan kapur, memberi gambir serta pinang dan yang terakhir ialah menyuguhkan sirih untuk para tamu.

Pengiring Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan tadinya diiringi oleh musik orkestra atau band. Namun sesudah tahun 1972 musik pengiring Tari Ranup Lampuan ini diolah dengan memakai alat musik tradisonal Aceh laksana sarune kale, genderang dan rampa’i. Hal ini dilakukan supaya terkesan lebih tradisional dan mewakili kesenian tradisional Aceh. Bagi irama yang dimainkan ketika mengiringi tarian ini tentunya pun disesuaikan dengan gerakan semua penari.

Kostum Tari Ranup Lampuan

Kostum yang dipakai para penari dalam peragaan Tari Ranup Lampuan ini biasanya ialah busana tradisional acah. Bagi busana yang dipakai para penari seringkali baju lengan panjang dan celana panjang. Pada unsur pinggang memakai kain sarong atau kain sonket khas Aceh dan sabuk sebagai pemanis. Sedangkan pada unsur kepala memakai kerudung yang dihias dengan bunga-bunga dan kain selendang yang menjutai ke bawah.

Perkembangan Tari Ranup Lampuan

Dalam perkembangannya, Tari Ranup Lampuan masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi serta variasi dalam segi gerak, pengiring, dan busana, pun sering ditambahkan di masing-masing penampilannya. Hal ini tentu melulu dilakukan supaya terlihat menarik, tetapi tidak meninggalkan karakteristik dan keasliannya.

Tari Ranup Lampuan ini pun masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara penyambutan, laksana penyambutan tamu terhormat maupun jenis penyambutan adat lainnya. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, pesta rakyat budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini dilaksanakan sebagai usaha pelestarian dan memperkenalkan untuk generasi muda maupun masyarakat luas bakal Tari Ranup Lampuan ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Ranup Lampuan Tarian Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Tari Tarek Pukat Tarian Tradisional Dari Aceh

Budaya Indonesia

Tarian tradisional satu ini adalahtarian khas Aceh yang mengisahkan tentang kegiatan para nelayan saat menciduk ikan di laut. Namanya ialah Tari Tarek Pukat.


Apakah Tari Tarek Pukat itu?

Tari Tarek Pukat ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Aceh. Tarian ini seringkali dibawakan oleh sekelompok penari perempuan yang menari dengan memakai tali sebagai atribut menarinya. Tari Tarek Pukat ini adalahtarian mencerminkan tentang kegiatan para nelayan Aceh saat menciduk ikan di laut. Tarian ini seringkali sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana upacara penyambutan, acara adat, dan acara budaya.

Sejarah Tari Tarek Pukat

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, Tari Tarek Pukat terinspirasi dari tradisi menarek pukat atau tradisi unik jala yang sering dilaksanakan oleh masyarakat Aceh, Khususnya masyarakat di wilayah pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Konon pekerjaan menarek pukat ini sudah dilaksanakan masyarakat pesisir Aceh semenjak lama.

Saat menciduk ikan, mereka melepas dan unik jala itu secara gotong royong. Setelah selesai menciduk ikan, hasil yang mereka dapatkan tadi bakal dibagi-bagikan untuk warga yang ikut serta ketika menarek pukat tadi.Tradisi tersebut lantas direfleksikan dalam suatu tari yang dinamakan dengan Tari Tarek Pukat ini.

Fungsi Dan Makna Tari Tarek Pukat

Di samping difungsikan sebagai format seni pertunjukan, Tari Tarek Pukat ini pun difungsikan sebagai format apresiasi terhadap kebiasaan dan tradisi masyarakat Aceh pesisir, terutama saat menciduk ikan di laut. Tarian ini dimaknai sebagai cerminan sikap gotong royong dan motivasi kebersamaan masyarakat yang direfleksikan dalam suatu tarian.

Pertunjukan Tari Tarek Pukat

Tari Tarek Pukat seringkali ditampilkan oleh semua penari wanita. Jumlah penari itu terdiri dari 7 orang penari atau lebih. Jumlah penari seringkali disesuaikan dengan kumpulan atau sanggar masing-masing. Dalam pertunjukannya, penari dibungkus dengan busana tradisional serta dihias dengan dekorasi dan tata rias yang membuatnya tampak cantik. Dengan diiringi kumpulan pengiring, penari menari dengan gerakannya yang khas dan memakai tali sebagai atribut menarinya.

Dalam pertunjukannya, Tari Tarek Pukat seringkali diawali dengan gerakan laksana tarian Aceh pada umumnya, yakni menari dengan posisi duduk seraya menepuk dada dan paha. Gerakan tersebut dilaksanakan secara kompak mengekor irama lagu dan musik pengiring. Setelah tersebut dilanjutkan dengan saling mengaitkan tali satu sama lain.

Salah satu urusan yang unik dalam tarian ini ialah di akhir tarian, saat selesai mengaitkan tali satu sama lain, penari akan unik tali itu dan menjadi sebuah susunan jaring/jala. Bagi kamu yang belum pernah menonton tarian ini barangkali akan bingung, bagaimana teknik mereka menciptakan jaring tersebut? Hal ini lah yang menjadi salah satu pesona Tari Tarek Pukat ini, dan tak jarang menciptakan para pemirsa takjub dan menyerahkan tepuk tangan yang meriah untuk para penari.

Pengiring Tari Tarek Pukat

Dalam peragaan Tari Tarek Pukat seringkali diiringi oleh musik tradisional yakni sarune kale dan rapa’i. Tarian ini pun diiringi oleh lagu “tarek pukat” yang dinyanyikan oleh pengiring vocal. Namun, terdapat kalanya pun para penari menyanyikan sejumlah bait lagu itu secara bareng sama. Saat menari, tempo gerakan penari pun harus dicocokkan dengan musik pengiring supaya terlihat padu dan kompak.

Kostum Tari Tarek Pukat

Kostum yang dipakai para penari dalam peragaan Tari Tarek Pukat ini seringkali adalahbusana tradisional. Para penari seringkali menggunakan pakaian laksana baju lengan panjang, celana panjang dan kerudung pada unsur kepala. Selain tersebut penari pun menggunakan kain songket dan sabuk pada unsur pinggang dan dekorasi kerudung sebagai pemanisnya.

Perkembangan Tari Tarek Pukat

Dalam perkembangannya, Tari Tarek Pukat masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi gerak, kostum, dan pengiring, pun sering diperlihatkan di masing-masing pertunjukannya supaya terlihat menarik. Walaupun begitu, tetapi tidak mengilangkan karakteristik dan keasliannya.

Tari Tarek Pukat pun masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana acara penyambutan, acara perayaan dan acara adat lainnya. Di samping itu, tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, festival kebiasaan dan promosi pariwisata. Hal ini dilaksanakan sebagai usaha melestarikan dan memperkenalkan untuk generasi muda serta masyarakat luas bakal Tari Tarek Pukat ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Tarek Pukat Tarian Tradisional Dari Aceh”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Tari Selamat Datang Tarian Tradisional Dari Papua

Budaya Indonesia

Tarian tradisional satu ini adalahtarian penyambutan yang khas dari wilayah Papua. Namanya ialah Tari Selamat Datang.


Apakah Tari Selamat Datang itu?

Tari Selamat Datang ialah tarian tradisional sejenis tarian penyambutan yang berasal dari wilayah Papua. Tarian ini seringkali dibawakan oleh semua penari lelaki dan wanita guna menyambut tamu kebesaran atau tamu urgen yang berangjangsana ke sana. Tari Selamat Datang adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di wilayah Papua. Di samping gerakannya yang khas dan enerjik, tarian ini pasti kaya akan arti dan nilai-nilai di dalamnya.

Sejarah Tari Selamat Datang

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, Tari Selamat Datang telah ada semenjak zaman dahulu. Di Papua sendiri pada dasarnya memiliki tidak sedikit suku dan masing-masing suku seringkali memiliki karakteristik tersendiri dalam tarian selamat datang mereka. Tari Selamat Datang semenjak dulu sering dilaksanakan oleh masyarakat di sana guna menyambut kedatangan semua tamu, baik dari luar kota, luar suku, maupun tamu urgen lainnya yang dirasakan terhormat atau berniat baik dalam kedatangan mereka. Tari Selamat Datang pun adalahsimbol penghormatan dan tanda bahwa tamu tersebut tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat di sana.

Tari Selamat Datang sudah menjadi sebuah tradisi dikalangan masyarakat Papua, sampai-sampai masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat di sana. Karena kerinduan mereka pada kebiasaan Papua, semua seniman disana lantas mengambangkan tarian ini. Dengan membawa unsur kebiasaan Papua yang pelbagai dan karakteristik masyarakat Papua dalamnya, maka jadilah Tari Selamat Datang yang sering diperlihatkan saat ini. Walaupun begitu sejumlah suku di Papua masih tetap menjaga tarian selamat datang yang menjadi karakteristik mereka dulu.

Fungsi Dan Makna Tari Selamat Datang

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Selamat Datang adalahsalah satu tarian tradisional yang difungsikan guna menyambut kedatangan semua tamu terhormat. Untuk masyarakat disana tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa hormat dan tanda bahwa tamu itu diterima dengan baik oleh masyarakat di sana. Selain tersebut tarian ini pun dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat dalam menyambut semua tamu. Hal tersebut paling terlihat dari gerakan dan ekspresi semua penari yang menari dengan sarat keceriaan serta kebahagiaan.

Pertunjukan Tari Selamat Datang

Tari Selamat Datang ini seringkali dibawakan oleh semua penari lelaki dan penari wanita. Bagi jumlah semua penari seringkali sesuaikan dengan keperluan dan jumlah kelompok. Dalam pertunjukannya semua penari memakai kostum busana tradisional khas Papua, serta dilengkapi dengan atribut menari laksana senjata dan perangkat musik tradisional tifa.

Dengan diiringi oleh lagu dan musik pengiring, semua penari menari dengan gerakannya yang khas. Gerakan dalam Tari Selamat Datang ini paling enerjik, sehingga mencerminkan keceriaan dari semua penarinya. Dalam pertunjukannya, Tari Selamat Datang dipecah menjadi sejumlah babak tarian dan masing-masing babak tersebut memiliki gerakan yang berbeda-beda.

Salah satu keanehan dalam Tari Selamat Datang ini ialah ketika semua penari perempuan menjemput semua tamu, lantas memasangkan penutup kepala serta kalung sebagai tanda penghormatan mereka. Tamu itu kemudian disuruh menari bareng para penari sampai selesai. Hal ini mencerminkan bahwa semua tamu telah diterima dengan baik oleh masyarakat dan telah menjadi unsur dari mereka.

Pengiring Tari Selamat Datang

Dalam peragaan Tari Selamat Datang seringkali diiringi oleh buaian musik dan lagu. Alat musik pengiring itu terdiri dari gitar, ukulele, tifa dan stem bass yang seringkali dibuat sendiri oleh masyarakat Papua. Bagi lagu dan irama yang dimainkan seringkali adalahlagu yang bertajuk keceriaan. Di samping itu, seringkali lagu tersebut pun harus dicocokkan dengan gerakan semua penari.

Kostum Tari Selamat Datang

Untuk kostum yang dipakai dalam peragaan Tari Selamat Datang, seringkali adalahpakaian tradisional yang tercipta dari daun atau akar. Namun pada ketika ini tidak sedikit juga yang menggantinya dengan pakaian kain sebagai pengembangan supaya terlihat menarik. Walaupun begitu, aksesoris yang dipakai masih tetap sama, laksana halnya penutup kepala, kalung, dan gelang, serta lukisan etnik yang mengecat tubuh mereka. Sehingga nuansa khas Papua masih tetap melekat.

Perkembangan Tari Selamat Datang

Dalam perkembangannya, Tari Selamat Datang masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi pun sering ditambahkan dalam pertunjukannya, baik dalam segi kostum, gerakan, maupun pengiring tarian supaya terlihat lebih menarik. Di samping itu, Tari Selamat Datang pun tidak hanya diperlihatkan dalam upacara penyambutan saja, namun pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, pesta rakyat budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini dilaksanakan sebagai unsur dari usaha pelestarian dan memperkenalkan untuk generasi muda serta masyarakat luas akan kebiasaan yang mereka miliki.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Selamat Datang Tarian Tradisional Dari Papua”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia Tari Yospan Tarian Tradisional Dari Papua

Budaya Indonesia
Tarian tradisional satu ini adalahjenis tarian pergaulan yang berasal dari wilayah Papua. Namanya ialah Tari Yospan.


Apakah Tari Yospan itu?

Tari Yospan ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Papua. Tarian ini termasuk tarian pergaulan masyarakat yang dapat ditarikan oleh penari lelaki maupun penari wanita. Tari Yospan adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Papua, terutama di wilayah pesisir unsur utara Papua. Tarian ini seringkali sering diperlihatkan di sekian banyak  acara, baik acara yang mempunyai sifat adat, penyambutan, maupun acara budaya.

Sejarah Tari Yospan

Menurut sejumlah sumber, Tari Yospan adalahpenggabungan antara dua tarian rakyat Papua, yakni Tari Yosim dan Tari Pancar. Tari Yosim sendiri adalahtarian yang nyaris serupa dengan Tari Poloneis (tarian dansa eropa), tidak sedikit sumber yang menyatakan Tari Yosim ini berasal dari wilayah pesisir unsur utara Papua. Sedangkan Tari Pancar adalahtarian yang tumbuh dan berkembang di wilayah Biak, Numfor dan Manokwari. Awalnya Tari Pancar ini dinamakan dengan Tari Pancar Gas, supaya lebih gampang disebut lantas mereka menyingkatnya dengan Tari Pancar. Konon gerakan dalam Tari Pancar ini terinspirasi dari gerakan akrobatik pesawat pada masa penjajahan Belanda.

Seperti yang diterangkan sebelumnya, Tari Yospan adalahtari penggabungan antara Tari Yosim dan Tari Pancar. Tari Yospan tadinya hanya memakai gerakan-gerakan yang terdapat pada kedua tari tersebut. Namun seiring dengan berjalannya masa-masa tarian ini lantas dikembangkan oleh masyarakat di sana, sampai-sampai gerakannya lebih kaya dan bervariatif laksana yang kini ini.

Fungsi Dan Makna Tari Yospan

Tarian yospan ini seringkali lebih difungsikan sebagai tarian yang mempunyai sifat hiburan dan tidak jarang menjadi unsur dari sekian banyak  acara, baik acara adat, penyambutan dan acara budaya. Untuk masyarakat di sana, tarian ini dimaknai sebagai tarian pergaulan atau tarian persahabatan masyarakat, terutama untuk para pemuda dan pemudi. Hal tersebut pun terlihat dari gerakan dan ekspresi semua penari yang tampak akrab dan sarat keceriaan.

Pertunjukan Tari Yospan

Tari Yospan ini seringkali ditampilkan oleh semua penari lelaki dan wanita. Jumlah penari Tari Yospan seringkali disesuaikan dengan keperluan atau anggota kelompok, bahkan ada pun yang menampilkannya secara masal atau dalam jumlah banyak. Dengan diiringi oleh iringan music pengiring dan lagu daerah, mereka menari dengan gerakannya yang paling khas.

Gerakan dalam Tari Yospan tadinya masih memakai gerakan-gerakan dalam Tari Yosim dan tari pacar. Namun seiring dengan perkembangannya, gerakan dalam Tari Yospan ini semakin bervariatif. Beberapa jenis gerakan yang sering dipakai dalam Tari Yospan diantaranya laksana gerakan pancar gas, gale-gale, jef, pacul tiga, seka, dan lain-lain. Gerakan dalam Tari Yospan ini seringkali didominasi oleh gerakan yang enerjik, sarat semangat dan dinamis.

Pengiring Tari Yospan

Dalam peragaan Tari Yospan seringkali diiringi oleh sejumlah alat music laksana gitar, stem bass, ukulele, dan tifa. Di samping diringi oleh music, tarian ini pun diiringi oleh nyanyian lagu yang dibawakan oleh pengiring vocal maupun semua penari tersebut sendiri. Bagi lagu yang dibawakan seringkali adalahlagu wilayah atau lagu tradisional masyarakat Papua. Namun dibeberapa peragaan ada pun yang memakai lagu yang lebih canggih atau lebih kekinian yang dibuat oleh seniman di sana.

Kostum Tari Yospan

Untuk kostum penari Tari Yospan ini nyaris sama dengan kostum tarian tradisional masyarakat Papua lainnya. Kostum tersebut seringkali adalahbusana tradisional yang tercipta dari akar atau daun. Namun seiring dengan perkembangan, ada pun yang dikreasikan dengan kain supaya terlihat lebih menarik. Selain tersebut penari pun dilengkapi dengan sekian banyak  aksesoris laksana penutup kepala, kalung dan lukisan tubuh bercorak etnis khas Papua.

Perkembangan Tari Yospan

Dalam perkembangannya, Tari Yospan ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat di sana. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi gerak, kostum, dan pengiring pun sering ditambahkan di masing-masing pertunjukannya. Hal ini pasti dilakukan supaya terlihat menarik, tetapi tidak menghilangkan karakteristik dan keasliannya.

Tari Yospan masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara laksana acara adat, penyambutan, maupun perayaan. Selain tersebut tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara yang mempunyai sifat budaya seperti peragaan seni, pesta rakyat budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini dilaksanakan sebagai unsur dari usaha pelestarian serta memperkenalkan untuk generasi muda dan masyarakat luas bakal Tari Yospan ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Yospan Tarian Tradisional Dari Papua”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.


Kebudayaan Indonesia Tari Sajojo Papua

Budaya Indonesia

Tarian satu ini adalahsalah satu tarian tradisional dari wilayah Papua yang lumayan terkenal. Namanya ialah Tari Sajojo.


Apakah Tari Sajojo itu?

Tari Sajojo ialah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Papua. Tarian ini pun termasuk jenis tarian pergaulan yang dapat ditarikan oleh siapa saja, baik lelaki maupun wanita, tua maupun muda. Tari Sajojo adalahsalah satu tarian tradisional yang lumayan terkenal di Papua dan sering diperlihatkan di sekian banyak  acara, baik adat, hiburan, maupun acara budaya.

Sejarah Tari Sajojo

Asal usul Tari Sajojo ini masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun sejumlah sumber tidak sedikit yang melafalkan bahwa tarian ini telah ada semenjak tahun 1990-an. Karena gerakannya yang paling khas dan sarat keceriaan, Tari Sajojo lantas mulai dipopuler dan berkembang pesat di kalangan masyarakat Papua sampai sekarang.

Nama Tari Sajojo sendiri dipungut dari judul lagu yang mengiringinya, yakni lagu “Sajojo”. Lagu sajojo sendiri adalahlagu wilayah dari Papua yang mengisahkan tentang seorang gadis yang diidolakan dan disukai di kampungnya. Walaupun gerakan Tari Sajojo tidak terlalu mencerminkan lirik lagu tersebut, tetapi iramanya yang sarat keceriaan dalam lagu itu sangat sesuai dengan gerakan Tari Sajojo.

Fungsi Dan Makna Tari Sajojo

Tari Sajojo difungsikan sebagai tarian pergaulan atau tarian hiburan yang dapat dimainkan oleh siapa saja yang hendak menampilkannya. Tarian sajojo ini dimaknai sebagai tarian yang mencerminkan keceriaan dan motivasi kebersamaan. Hal tersebut dapat dilihat dari ekspresi semua penari ketika menari dan gerakannya yang seirama dan sarat kekompakan.

Pertunjukan Tari Sajojo

Tari Sajojo ini seringkali ditampilkan oleh semua penari lelaki dan penari wanita. Bagi jumlah penari dalam peragaan Tari Sajojo ini, seringkali disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, sampai-sampai tidak terdapat batasan dalam urusan tersebut. Dalam pertunjukannya, semua penari seringkali tampil memakai busana tradisional khas Papua serta diiringi oleh iringan music dan lagu sajojo. Gerakan dalam Tari Sajojo ini paling khas dan enerjik sehingga mencerminkan keceriaan semua penari. Gerakan tersebut seringkali didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang dimainkan cocok dengan ritme dan irama lagu.

Kostum Tari Sajojo

Untuk kostum penari Tari Sajojo ini nyaris sama dengan kostum tarian tradisional Papua lainnya. Kostum tersebut seringkali adalahbusana tradisional yang tercipta dari akar atau daun. Namun seiring dengan perkembangan, ada pun yang dikreasikan dengan kain supaya terlihat lebih menarik. Selain tersebut penari pun dilengkapi dengan sekian banyak  aksesoris laksana penutup kepala, kalung dan lukisan tubuh bercorak etnis khas Papua.

Perkembangan Tari Sajojo

Dalam perkembangannya, Tari Sajojo masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Berbagai kreasi dan variasi pun sering ditambahkan di masing-masing pertunjukannya, baik dalam segi gerak maupun kostum semua penari, supaya terlihat lebih unik namun tidak meninggalkan karakteristik dan keasliannya.

Tari Sajojo pun masih sering diperlihatkan di sekian banyak  acara, baik acara adat, penyambutan, maupun acara hiburan lainnya. Di samping itu, tarian ini pun sering diperlihatkan di sekian banyak  acara kebiasaan seperti peragaan seni, pesta rakyat budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini tentu dilaksanakan sebagai usah melestarikan serta memperkenalkan untuk generasi muda dan masyarakat luas bakal Tari Sajojo ini.

Sekian pengenalan mengenai “Tari Sajojo Tarian Tradisional Dari Papua”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisonal di Indonesia

Rabu, 20 Maret 2019

Kebudayaan Indonesia GAMBANG KROMONG MUSIK TRADISIONAL BETAWI

Budaya Indonesia
Di samping Tanjidor, masyarakat Betawi pun mempunyai kesenian musik tradisional lainnya yakni Gambang Kromong.

Apakah Gambang Kromong itu?
Gambang Kromong ialah kesenian musik tradisional dari Betawi dengan memadukan perangkat musik Gamelan dan perangkat musik dari Tionghoa. Kesenian musik tradisional ini adalahhasil akulturasi kebiasaan antara kebiasaan Tionghoa dan pribumi. Nama Gambang Kromong sendiri dipungut dari nama kedua perangkat musik yang di mainkan yakni gambang dan kromong.

Gambang adalahalat musik yang tercipta dari kayu eksklusif yang berbunyi halus bila di pukul atau di mainkan. Bilahan gambang seringkali berjumlah 18 buah dengan ukuran yang berbeda supaya mengeluarkan nada yang bertolak belakang pula. Sedangkan Kromong adalahalat musik tercipta dari perunggu. Bentuknya laksana alat Gamelan pada umumnya, jumlah kromong sendiri seringkali berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Kromong pun adalahalat musik yang di mainkan dengan teknik di pukul, dan masing-masing pencon pun mempunyai nada yang berbeda.

Dalam pertunjukannya, seringkali tangga nada yang di pakai adalahtangga nada pentatonik Cina. Tangga nada itu biasa dikenal dengan selendro cina atau salendro mandalungan. Di samping gambang dan kromong, perangkat musik Gamelan yang di pakai diantaranya ialah gong, gendang, suling dan kecrek. Selain tersebut juga memakai alat musik dari Cina sebagai pengisi melodi laksana sukong, tehyan dan kongahyan. Pada ketika pertunjukan seringkali lagu yang dinyanyikan di bawakan oleh biduan pria dan wanita. Lagu yang dinyanyikan seringkali adalahlagu klasik Betawi laksana Mas Nona, Gula Ganting, Semar Gunem, Tanjung Burung, Mawar Tumpah dan beda – lain. Selain tersebut juga lagu pop Betawi laksana Jali-jali, Stambul, Surilang, Persi, Akang Haji, Kramat Karem, Lenggang Kangkung, Sirih Kuning dan beda – lain.


Dalam perkembangannya, Gambang Kromong sudah menjadi musik tradisional Betawi yang paling populer. Banyak grup orkes Gambang Kromong yang tercetus dan berkembang seiring dengan pertumbuhan jaman. pada masa canggih ini perangkat musik Gambang Kromong pun di kombinasikan dengan sejumlah alat musik canggih seperti gitar, bass, organ, drum, seksofon dan alat canggih lainya. walaupun di tambahkan sejumlah alat musik canggih namun tidak menghilangkan karakteristik dari Gambang Kromong sendiri.

Dalam perkembangannya, Gambang Kromong tidak melulu di tampilkan secara orkes saja. Kesenian musik tradisional ini pun di pakai untuk mengiringi sekian banyak  kesenian Betawi lainya laksana tarian tradisional Betawi.

Nah lumayan sekian pengenalan mengenai Gambang Kromong Musik Tradisional Betawi. semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia TANJIDOR KESENIAN MUSIK TRADISIONAL BETAWI

Budaya Indonesia
Masyarakat Betawi di ibukota Jakarta memiliki sekian banyak  kesenian yang menarik. Tidak melulu kesenian tari dan kesenian sandiwaranya, namun pun musik tradisionalnya. Salah satu kesenian musik tradisional yang terkenal ialah Tanjidor.


Apakah Tanjidor itu?
Tanjidor ialah musik tradisional khas masyarakat Betawi yang tidak jarang di mainkan secara berkelompok. Dengan sejumlah instrument musik yang di mainkan secara bersamaan sampai-sampai menghasilkan nada yang padu dan dinamis. Alat musik ini tidak sedikit di pengaruhi oleh musik dari Eropa yang di bawa oleh semua penjajah pada masa Hindia Belanda.

Berdasarkan keterangan dari sejarahnya, Tanjidor adalahalat musik yang tidak jarang dimainkan oleh semua budak yang di tugaskan guna menghibur semua majikan pada ketika penjajahan dulu. tetapi saat perbudakan di hapuskan pada tahun 1860an, semua budak yang di lepaskan lantas mulai menyusun perkumpulan pemusik dengan nama Tanjidor. Seiring dengan perkembangan, orkes musik ini mulai di gemari oleh masyarakat dan tidak jarang di peragaan dalam sekian banyak  acara masyarakat Betawi laksana acara pernikahan, acara sunatan, peringatan hari besar dan beda – lain.

Dalam pertunjukannya, perangkat musik ini seringkali di mainkan oleh 7-10 orang. Alat musik itu diantaranya ialah alat music laksana klarinet, piston, trombon, saksofon tenor, saksofon bass, drum, simbal, dan tambur.

Lagu yang di bawakan tadinya adalahlagu yang familiar pada tahun 1920an laksana Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Was Tak-tak, Welmes, Cakranegara. Lagu lagu ini masih kental dengan nuansa Belanda, khususnya lagu kramton dan bananas yang adalahlagu mars Belanda jaman dahulu. Namun sebab sering di bawakan oleh masyarakat Betawi maka mulai hadir lagu baru bernuansa Betawi, diantaranya laksana seperti Sirih Kuning, Surilang, Kicir-Kicir, Jali-Jali, Stambul, Cente Manis, Persi, dan pun Keramat Karam.

Dalam perkembangannya, Tanjidor mulai menjadi di antara musik tradisional yang tidak jarang memeriahkan sekian banyak  acara adat Betawi maupun pesta besar di ibukota Jakarta. Orkes musik ini tidak melulu di tampilkan secara “on stand” (musik panggung), namun pun sering mengiring arakan pengantin, arakan sunatan dan beda lain. selain tersebut juga tidak jarang di pakai untuk mengiringi kesenian lain laksana ondel – ondel dan sekian banyak  kesenian Betawi lainnya.

Nah lumayan sekian pengenalan mengenai Tanjidor Kesenian Musik Tradisional Betawi. semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang kesenian tradisional di Indonesia.


Kebudayaan Indonesia Gamelan kesenian nusantara

Budaya Indonesia
Gamelan adalahsalah satu perangkat musik tradisional Indonesia. Alat musik gamelan dapat kita temukan di pulau Jawa, Madura, Bali dan Lombok.



Gamelan ialah alat musik yang memakai perpaduan sejumlah alat musik laksana gendang, gambang dan gong yang menjadikan sebuah suara yang estetis saat di mainkan bersama. Nama gamelan sendiri berasal dari kata “Gamel” yang dalam bahasa jawa berarti memukul/menabuh /memainkan.
Gamelan sendiri berasal dari adaptasi kebiasaan hindu – budha dan seni pribumi dari Indonesia pada jaman dahulu yang di kembangkan sampai format yang sekarang. Asal awal gamelan sendiri di tuliskan pada relief candi Borobudur yang terdapat di magelang, jawa tengah. Di sana digambarkan sejumlah alat musik seperti suling bambu, lonceng, kendhang dalam sekian banyak  ukuran, kecapi, perangkat musik berdawai yang digesek dan dipetik. Namun, melulu sedikit ditemukan unsur alat musik logamnya. Gambaran pada relief tersebut mengindikasikan bahwa gamelan ada semenjak dulu kala.

Gamelan memakai empat teknik penalaan, yakni sléndro, pélog, degung dan madenda . Musik Gamelan kini ini pun merupakan campuran dari pengaruh seni luar negeri yang beraneka aneka seperti nada dari Cina, instrumen musik Asia Tenggara, drum band dan gerakan music India, bowed string dari wilayah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa. Semua tersebut di kemas menjadi satu kesatuan instrumen dan di mainkan menjadi nada nada yang estetis dan enak guna di dengar.

Dalam kegunaannya sendiri, gamelan dapat di pakai untuk mengiringi sekian banyak  kesenian laksana seni tari, wayang, bahkan acara – acara adat. Dalam perkembangannya gamelan pun di pakai sebagai grup musik yang mengiringi restoran yang bergaya tradisional. Sehingga nuansa restoran atau hotel yang memakai grup music itu menjadi kental bakal nuansa tradisional Indonesia.

Nah, lumayan sekian pengenalan mengenai “Kesenian Nusantara Gamelan”. Semoga berfungsi dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang aneka kesenian Nusantara.